Perjalan Anies Baswedan Tokoh Pendidikan, Dari Guru hingga Jadi Calon Presiden

- 24 Agustus 2023, 15:47 WIB
Perjalan Anies Baswedan yang dikenal sebagai tokoh pendidikan, dari seorang guru hingga kini jadi calon Presiden Indonesia di tahun 2024
Perjalan Anies Baswedan yang dikenal sebagai tokoh pendidikan, dari seorang guru hingga kini jadi calon Presiden Indonesia di tahun 2024 /Instagram @aniesbaswedan/

DESKJABAR - Anies Baswedan salah satu sosok bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang identik dengan dunia pendidikan.

Bahkan yang paling kentara Anies Baswedan pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014-2016 dengan berbagai teroboasan dan inovasi.

Tidak hanya itu, Anies Baswedan yang identik dengan guru juga terlihat dari perjalanannya selama ini dari mulai keluarganya, masa kecilnya, masa sekolah, hingga saat berkarier di dunia profesional.

Sebelum dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan adalah seorang rektor.

Bahkan, Ayah empat anak ini juga terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2007 - 2014.

Baca Juga: Bandung Tuan Rumah Asia Small Tea Growers Conference 2023, Indonesia Keluhkan Sektor Teh Tanah Air Masih Lesu

Perjalan Anies Baswedan tokoh pendidikan hingga jadi calon Presiden

Dari sisi keluarga, kedua orang tua Anies Baswedan juga bergelut dalam bidang pendidikan. Bahkan, Ayah dan ibunya adalah dosen.

Anies Baswedan yang biasa disapa ABW ini merupakan sulung dari pasangan Aliyah Ganis dan A. Rasyid Baswedan (alm.) yang lahir di Kuningan, 54 tahun lalu.

Sang ibu, Aliyah Ganis merupakan dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang juga banyak mencetak para guru. Tidak hanya itu, Aliyah juga sampai menyandang gelar guru besar (profesor).

Adapun, Rasyid Baswedan, ayah Anies Baswedan, menjadi aktivis mahasiswa dan pernah menjabat sebagai Sekjen Dewan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII).

Setelah wisuda dari UII, Rasyid Baswedan yang lahir di Kudus pada 21 September 1932, langsung menjadi dosen di kampus yang berlokasi di Yogyakarta tersebut.

Sebagai cucu dari A.R. Baswedan, yang tak lain adalah seorang pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam kemerdekaan Indonesia, Anies Baswedan tumbuh besar dan menamatkan jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) hingga kuliah di Yogyakarta.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 60, Estimasi Dibuka Jumat Besok, Inilah Cara Mendaftarnya via HP

Setelah lulus dari SMP, Anies Baswedan meneruskan pendidikan di SMA N 2 Yogyakarta. Anies, tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS se-Indonesia.

Hasilnya, Anies Baswedan terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia tepatnya pada tahun 1985.

Pada tahun 1987, Anies terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.

Kemudian Anies melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) selama 1989 - 1995.

Suami dari Fery Farhati ini menjadi pegiat dan aktivis serta diamanahi sebagai ketua Senat Mahasiswa di fakultasnya dan sebagai Ketua Umum Senat UGM periode 1992-1993.

Aktifnya Anies di kampus tak terlepas dari inspirasi dari sosok kakek dan ayahnya yang juga sama-sama bergelut di bidang pendidikan.

Baca Juga: POLUSI Udara 4 Kota di Jabar Ini Lebih parah dari Jakarta, Awas Ancaman Kematian Akibat Resistensi Antibiotik

Setelah selesai sarjana, Anies Baswedan meneruskan pendidikan S2 ke University of Maryland dan doktor di Northern Illinois University, Amerika Serikat.

Setelah kembali ke Indonesia pada 2005, Anies aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Bersama dengan teman seide dan seperjuangan, Anies memprakarsai Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) dan Kelas Inspirasi (KI) serta mendukung Indonesia Menyala.

Anies Baswedan juga ikut terlibat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menjadi Tim Delapan (2010), Ketua Komite Etik KPK (2013) dan terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014 - 2016), kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta (2017 - 2022).

Anies Baswedan memang sangat kental dengan dunia pendidikan. Bahkan, ia menilai bahwa pendidikan merupakan investasi.

Dalam konteks bernegara, Anies Baswedan memandang bahwa pemerintah seharusnya melihat pendidikan sebagai investasi sehingga anggaran yang disediakan bukan sebagai pengeluaran, tetapi investasi untuk masa depan bangsa.

Baca Juga: TPA Sarimukti Terbakar, Ratusan Truk Sampah Ditarik Kembali ke Bandung, Inilah 12 Langkah DLH Kota Bandung

"Aset terbesar bangsa ini itu bukan mineral, gas, minyak, hutan, laut, tetapi manusia. Manusia Indonesia adalah kekayaan terbesar kita. Ini harus menjadi manfaat, kualitas manusia. Saya melihat pendidikan bagian dari peningkatan kualitas manusia," tutur Anies Baswedan.

Kini, Anies Baswedan menjadi calon bakal presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk berkontestasi dalam pilpres yang akan digelar 14 Februari 2024.***

Pantau berita-berita DeskJabar lainnya di GOOGLE NEWS.

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah