Apalagi, berbagai moda transportasi khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, sudah cukup mampu menjadi alternatif moda transportasi umum yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Hal itu bahkan juga sudah dilengkapi dengan ruang trotoar yang manusiawi, bagi para pejalan kaki.
"Kalau Jakarta sudah cukup baik. Untuk jalan kaki diberikan ruang trotoar yang manusiawi bagi para pejalan kaki. Kemudian infrastruktur, sarana, dan prasarana, juga terus dibenahi secara bertahap," ujar Anwar.
Berdasarkan data Korlantas Polri, pada 2021 angka kecelakaan lalu lintas Indonesia naik hingga 103.645 kasus, dibanding pada tahun 2020 yang sebanyak 100.028 kasus.
Pada 2019, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan mencapai 25.671 jiwa, dan pada tahun 2020 turun menjadi 23.529 jiwa akibat rendahnya mobilisasi masyarakat di era pandemi COVID-19.
Baca Juga: Ciamis, 81 Pasangan Ikuti Itsbat Nikah, Ini Kelebihan Nikah Secara Negara
Kasubdit Promosi dan Kemitraan Direktorat Sarana Transportasi Jalan Iwan Budiono memaparkan berdasarkan data Korlantas Polri, di tahun 2022 angka kecelakaan di Indonesia mencapai 131.500 kasus yang berujung pada 26.100 korban jiwa.
Angka itu naik pesat dibandingkan tahun 2020 dan 2021. Angka kecelakaan di dua tahun tersebut turun karena mobilitas kendaraan bermotor juga turun. Artinya, apabila mobilitas menurun angka kecelakaan pun menurun.
"Ketika mobilitas menurun maka tingkat fatalitas bisa berkurang," kata Iwan.