Network
DESKJABAR - Aliansi Anti Korupsi Nusantara (A2KN) mendukung langkah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri untuk melakukan pembenahan di tubuh internal KPK. Langkah pembenahan ini dinilai sebagai langkah strategis guna penguatan lembaga KPK.
Koordinator Aliansi Anti Korupsi Nusantara, Agus Satria mengatakan dukungan lembaganya terhadap KPK tersebut berkaitan dengan pemberhentian dengan hormat Brigjen Endar Priantono sebagai Direktur Penyelidikan di KPK dengan alasan masa penugasannya telah habis per 31 Maret 2023.
"Kami mendukung sepenuhnya langkah Ketua KPK untuk melakukan bersih-bersih termasuk memberhentikan Endar. Menurut kami alasan pemberhentian Endar murni karena alasan ketidakprofesionalan kinerjanya sebagai Direktur Penyelidikan," kata Agus kepada wartawan di Bandung, Jumat 7 April 2023.
Ia menyebut kinerja Endar ketika menjabat sebagai Direktur Penyelidikan KPK memang dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, kata Agus, banyak kasus yang dilaporkan dan tengah diselidiki, ternyata kasusnya jalan di tempat.
Agus mencontohkan, pihaknya telah menyampaikan beberapa pengaduan sudah lebih dari setahun, ternyata laporan pengaduan mereka tak ditindaklanjuti oleh Endar. Seperti kasus proyek toilet mewah di Bekasi yang mencapai Rp 198 miliar.
"Kasus toilet mewah di Bekasi ini bahkan sudah diekspos di berbagai media, namun hingga saat ini kasusnya jalan di tempat. Bahkan sudah nyaris tak terdengar lagi kasusnya. Seolah sudah tidak ada tindaklanjut proses hukum lagi oleh Direktur Penyelidikan jaman Endar," tutur Agus Satria yang juga Ketua Divisi Investigasi MGP Jawa Barat tersebut.
Disamping itu, selama tahun 2022 lalu, berdasarkan informasi yang diperolehnya, KPK telah menerima hampir 2 ribu berkas pelaporan. Namun, kata dia, penanganan kasusnya oleh Endar tidak transparan bahkan di internal KPK sendiri.
Baca Juga: Wow! Ada Diskon Jalan Tol Saat Mudik dan Balik Lebaran 2023, Dimana Saja? Menteri PUPR Infokan Ini
