Wilayah yang paling parah terkena gempa 1 Agustus 1629 itu adalah Kepulauan Banda, yang porak poranda akibat hantaman gelombang tsunami setinggi 15 meter.
Pohon-pohon tercerabut hingga ke akar-akarnya.
Para pakar gempa kemudian menggunakan gempa dahsyat Laut Banda tersebut untuk pemodelan ancaman gempa di kemudian hari.
Setelah dilakukan penelitian dengan gempa-gempa besar yang pernah terjadi di sekitar wilayah Laut Banda, para peneliti menyimpulkan bahwa sumber gempa beada di Palung Seram.
Padahal, selama 200 tahun terakhir sebelum kejadian gempa 1 Agustus 1629, tidak ada peristiwa gempa di sepanjang Palung Seram.
Para peneliti gempa menyimpulkan bahwa pemicu gempa dari dorongan patahan di Palung Sera mini bisa menghancurkan wilayah Indonesia bagian Timur.***