Ayahnya seorang kepala Desa di Sleman bernama Abdul Mu'in atau dikenal dengan Partoprawito dan ibu bernama Sumilah.
Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Peran Empat Orang Tersangka Penyelewengan Dana ACT
Sejak kecil Sayuti Melik diajarkan nasionalisme oleh ayahnya dan kerap menyaksikan ayahnya menentang kebijakan penjajah Belanda yang merugikan kaum tani di daerahnya.
Dengan begitu, tak heran ia tumbuh menjadi pemuda patriot dan pemberani dan sejak remaja sudah mulai tertarik dengan isu-isu kebangsaan.
Ia juga rajin membaca buku dan menghadiri berbagai diskusi.
Pendiri Muhammadiyah Kia Ahmad Dahlan adalah panutannya.
Baca Juga: Temukan Apa Yang Dikatakan Bentuk Tangan Anda Tentang Kepribadian Anda Berdasarkan 4 Elemen Ini
Hingga tahun 1920, dikisahkan ia bersekolah di Solo dan sejak itu mulai mengenal pemikiran pemikiran kiri.
Ia terinspirasi berbagai tulisan tulisan di majalah Islam bergerak pimpinan Kiai Misbah.
Sejak itulah daya kritis serta kemampuan menulisnya semakin terasah dan dengan keberaniannya ia tuangkan idenya dalam bentuk tulisan opini dan kritiknya di berbagai surat kabar.