Kecelakaan Maut Balikpapan Bukan Hanya Karena Rem Blong, Tapi Diduga Karena Ini, Simak Penjelasan Pemerhati

- 22 Januari 2022, 15:37 WIB
Kecelakaan maut di Balikpapan bukan hanya rem blong, tapi diduga juga karena hal ini.
Kecelakaan maut di Balikpapan bukan hanya rem blong, tapi diduga juga karena hal ini. /screenshoot CCTV TikTok

"Keterangan sopir truk tronton, pompa angin rem tidak berfungsi. Sehingga menyebabkan terjadinya rem blong," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo dikutip DeskJabar.com dari PMJ News.

Menanggapi hal tersebut, pemerhati Lalu Lintas dan juga penulis buku “Petunjuk Praktis Berlalu Lintas” (2010), Hidayat Tapran mengatakan kecelakaan itu bukan sekedar karena rem blong saja.

“Iya bisa jadi rem blong, tapi penyebab utama kecelakaan maut itu bukan pada rem blong saja.  Tapi ada hal-hal lain yang harus menjadi perhatian bersama pihak terkait,” ujarnya ketika dihubungi Deskjabar, Sabtu 22 Januari 2022.

Baca Juga: Jalan Raya Rajamandala, Bandung Pernah Ada Gerbang Berbayar, Inilah Bekas-bekasnya

Menurut Hidayat, penyebab utamanya diduga karena kelebihan tonase dari truk tersebut, sehingga kemampuan rem untuk menghentikan truk menjadi berkurang.

“Sudah body truk itu sendiri berat, bawaannya juga sangat berat melebihi tonase, jalan menurun, bisa dipastikan rem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena ada gaya dorong yang lebih kuat yang tidak bisa ditahan oleh rem mobil tersebut,” katanya menjelaskan.

Menurut  Hidayat, kemampuan kendaraan untuk mengangkut maksimal berapa ton harus benar-benar dipahami dan diperhatikan oleh perusahaan pengangkut barang, supir yang mengangkut barang tersebut, dan juga pihak terkait lainnya yang memiliki fungsi pengawasan.

Baca Juga: Sejarah Rajamandala, Kawasan Indah Banyak Air Terjun dan Pernah Memukau Orang-orang Eropa

“Dengan demikian, kecelakaan serupa tidak akan terjadi lagi. Karena bawa tonase itu dekat dengan maut.  Jadi pelaksanaannya harus benar-benar diatur, dan ditaati betul oleh mereka yang bergerak di bidang pengangkutan barang,” katanya menambahkan.

Pada kesempatan itu, Hidayat juga menjelaskan bahwa masalah kendaran pengangkut dengan kelebihan tonase atau Over Dimension and Over Load (ODOL) ini memang sedang dibahas di Departemen Perhubungan.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah