WASPADA, 68 Kasus Virus Omicron Terbaru di Indonesia Gara-Gara Ini, WHO pun Prediksikan Ini

- 1 Januari 2022, 19:42 WIB
lorong menuju imigrasi di Bandara Chek Lap Kok, Hongkong
lorong menuju imigrasi di Bandara Chek Lap Kok, Hongkong /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Waspada, jumlah kasus virus Covir-19 Varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Bahkan, muncul 68 kasus baru dimana 11 orang di antaranya WNA.

Sementara itu, WHO memprediksi bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat virus Omicron.

Untuk itu, guna mengantisipasi penularan yang semain masif, pemerintah  mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan virus Omicron yang sangat tinggi.

Baca Juga: PASCA SKETSA Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Kriminolog Unpad Pertanyakan 2 Hal Penting Ini

Dalam keterangan resmi yang dirilis Sabtu 1 Januari 2021, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan adanya kasus virus omicron terbaru di Indonesia sebanyak 68 kasus.

Dengan penambahan 68 kasus terbaru virus Omicron, maka kasus Konfirmasi virus omicron di Indonesia saat ini sudah sebanyak 136 orang.

Kasus virus Omicron terbaru tersebut, berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau PPLN.

“Semua kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," ucap Siti Nadia.

Baca Juga: Download Video Tiktok Tanpa Watermark (no WM), Tanpa Aplikasi, Via Situs Video Downloader Savefrom.net 2022

Dari 68 kasus virus Omicron terbaru di Indonesia itu terdiri dari 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit dengan gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.

Bahkan, ia juga menjelaskan bahwa 11 di antaranya merupakan WNA.

Sementara itu, data WHO dari memprediksi bahwa peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan.

Dari data itu, didapatkan hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.

Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.

Baca Juga: Munculnya Fenomena Baru Adopsi Spirit Doll yang Menjadi Tren, Beginilah Tanggapan dari Buya Yahya

"Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan," jelasnya kembali.

Oleh karena itu, Nadia mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerjasama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari kita menahan diri,” ujarnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah