FAKTA MENGEJUTKAN PEMBUNUHAN SUBANG: dr. Hastry Beberkan Kendala dan Skenario SALAHKAN Orang TAK BERSALAH

- 8 November 2021, 16:14 WIB
Dr. Sumy Hastry Purwanti atau dr. Hastry, pakar forensik Polri membeberkan kendala lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan Subang dan skenario menghilangkan barang bukti.
Dr. Sumy Hastry Purwanti atau dr. Hastry, pakar forensik Polri membeberkan kendala lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan Subang dan skenario menghilangkan barang bukti. /Instagram/@hastry_forensik/

DESKJABAR - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebenarnya adalah kasus domestik. Pelaku dan saksi-saksinya juga tidak jauh-jauh dari lingkungan keluarga dan tidak banyak yang terlibat. Tapi kenapa pengungkapannya lambat?

Dalam acara live ‘Forensic Talk’ di Instagram dengan tema ‘Kasus Subang’ yang diselenggarakan  Pusat Forensik Terintegrasi Universitas Indonesia (UI)  Minggu, 7 November 2021 sore, dr. Sumy Hastry Purwanti, pakar forensik Polri membeberkan kendalanya.

Menurut Hastry --demikian panggilannya-- yang membuat lambat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang (meski penyidikan sudah dilakukan berulang bahkan autopsi harus dilakukan dua kali) karena olah TKP tidak sinergi, tidak konferehensif holistik, tidak bersama-sama.

Baca Juga: DANU Kembali Bikin Pernyataan Mengagetkan Soal BANPOL, Ini Kata Muhammad Ramdanu Melalui Kuasa Hukumnya

Baca Juga: Update Kasus PEMBUNUHAN SUBANG : Yosef Diperiksa Selasa Hari Ini, Akankah Keterangannya Berubah Seperti DANU ?

Baca Juga: KASUS SUBANG HARI INI: INILAH Alasan Ahli Forensik dr. Hastry Tidak Mau Sebut Nama Pelaku Usai Autopsi Kedua

Baca Juga: MENGEJUTKAN SOPIR VANESSA ANGEL MENGAKUI: Pantesan Mobil Hancur dan Minta Korban Jiwa, ANALISA ROY SURYO BENAR

“Jadi setelah digelar masing-masing berbicara tidak konek. Artinya kita ulang lagi dari inafisnya dari labfornya,  dari penyidikannya dari IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian seperti saya dokter forensik. Kuncinya memang kita harus selalu bersama-sama”, ungkap dr. Hastry pada acara  yang dipandu Prof. Adrianus Meliala pakar kriminologi dan kepolisian itu.

Namun begitu, Hastry mengatakan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tidak perlu menyalahkan pihak lain, misalnya penyidik Polres Subang. Tapi semua pihak harus sama-sama bisa  mengambil pelajaran dari kasus ini agar ke depan lebih baik lagi.

Untuk menuju ke arah perbaikan itu, Hastry berharap satu saat nanti jika ada kasus lain seperti pembunuhan ibu dan anak di Subang bisa menyertakan ahli kriminologi dan ahli forensik lainnya.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x