Fakta Penganiayaan Siswa SMP di Cilacap: Pelaku Jago Silat, Juara Tilawah dan Korban Meninggal Hoax

28 September 2023, 05:34 WIB
Viral video viral aksi bak seorang jagoan siswa SMP di Cilacap Jawa Tengah yang sedang menaganiaya temannya tanpa mengenal belas kasihan. Nampak pelaku utama penganiayaan (topi hitam) dan korban (memegang kepala). /Tangkapan layar video WhatsApp/

DESKJABAR - Dunia maya dihebohkan dengan video viral aksi bak seorang jagoan seorang siswa SMP di Cilacap Jawa Tengah yang sedang menganiaya temannya tanpa mengenal belas kasihan. Korban yang tidak melakukan perlawanan sama sekali dipukul, ditendang dan diinjak oleh pelaku.

Kurang dari 24 jam, aparat kepolisian Cilacap, Jawa Tengah mengamankan dua orang berinisial MK (15) dan WS (14), terduga pelaku aksi perundungan dan penganiayaan siswa SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tersebut.

Baca Juga: Golkar Telah Menyiapkan 2 Opsi untuk Ridwan Kamil ke Depan: Bukan untuk Cawapres!

Menyusul viralnya video penganiayaan itu, Rabu 27 September 2023 tersebar kabar di media sosial jika korban pembullyan dan penganiayaan berinisial FF meninggal dunia.

Ternyata kabar itu tidak benar alias hoax. Fakta yang sebenarnya, korban FF langsung dibawa dan dirawat di RSUD Majenang. Kondisi korban baik dan masih dalam pemantauan pihak rumah sakit.

Selain itu, korban yang merupakan siswa SMPN 2 Cimanggu juga disebutkan tidak dirawat inap, hanya dilakukan rawat jalan dengan pengawasan pihak berwajib setempat.

Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntas Arif Setyoko membenarkan kasus tersebut terjadi di wilayah Cilacap, tepatnya di Cimanggu.

"Kejadiannya Selasa (26/9) kemarin. Akan kita rilis dalam waktu dekat. Ada dua pelaku , kita lagi periksa mereka." kata Guntas kepada wartawan Rabu 27 September 2023.

Dalam video yang dilihat DeskJabar.com Rabu 27 September 2023 malam, penganiayaan dilakukan oleh seorang siswa dengan seragam sekolah yang sama. Video berdurasi sekitar 4 menit ini diduga direkam oleh temannya yang lain.

Ada beberapa siswa memang yang nampak dalam video itu. Namun penganiayaan paling banyak dilakukan oleh seorang siswa yang menggunakan topi hitam.

Baca Juga: Respon Tegas Jokowi Saat Kaesang Jadi Ketua Umum PSI, Muhaimin: Konstelasi Politik Nasional Bisa Berubah

Bagai dalam adegan film, pelaku memukul, menyeret, menginjak, dan menendang korban berkali-kali hingga korban pun beberapa kali jatuh tersungkur.

Korban tidak melakukan perlawanan sama sekali, ia tak berdaya dan hanya merintih kesakitan. Bahkan meski korban sudah menangis terisak minta ampun, pelaku justru makin beringas.

Ada temannya yang mencoba memisahkan, namun mendapat ancaman dari pelaku agar tidak ikut campur dengan menggunakan Bahasa Sunda. Dan ada pula yang menertawakan, bahkan ikut menampar korban.

Kurang dari 24 jam pasca video itu viral, ratusan warga yang marah berbondong-bondong menggeruduk rumah pelaku dan memaksanya untuk keluar.

Warga spontan berteriak begitu pelaku keluar rumah dan menuntut agar pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya yang sudah membuat korban babak belur.

Warga mengaku geram melihat aksi pelaku yang masih di bawah umur itu nekat menghajar adik kelasnya. Padahal korban dan pelaku sama-sama masih duduk di bangku SMP.

Melihat rumah pelaku digeruduk warga, polisi kemudian bergerak cepat mengamankan pelaku. Petugas lalu membawa pelaku menuju mobil dibawa ke Mapolresta Cilacap.

Diperoleh informasi, aksi perundungan dengan penganiayaan itu terjadi konon karena pelaku rebutan perempuan dengan korban. Polisi mengamankan dua orang berinisial MK (15) dan WS (14).

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi Prakerja Gelombang 61, Raihlah Nilai Manfaat Rp 4,2 Juta, Ikuti Pelatihannya

Juara silat dan tilawah

Yang cukup mengejutkan, salah satu pelaku berinisial MK (15) ternyata merupakan siswa berprestasi. Ia dikenal aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat dan pramuka.

Kepala sekolah dimana MK belajar, mengaku terkejut dengan adanya aksi kekerasan yang dilakukan siswanya hingga kemudian viral itu.

Menurut kepala sekolah, MK sangat menggemari olahraga pencak silat. Bahkan dia termasuk siswa yang berprestasi di olahraga bela diri silat.

"Pelaku pernah mengikuti lomba pencak silat tingkat kabupaten dan meriah juara 2", ungkap kepala sekolah berinisial WH saat dikonfirmasi wartawan Rabu (27/9/2023).

Selain itu, kata kepala sekolah WH, pelaku juga tercatat pernah mewakili sekolah untuk mengikuti lomba tilawah.

"Pada lomba kemarin di tahun ajaran baru, dia ikut lomba tilawah. Di tingkat kecamatan juga mendapatkan juara," jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih meminta keterangan dari tiga orang saksi. Dari keterangan saksi dan video yang beredar polisi menetapkan dua siswa MK (15) dan WS (14) sebagai terduga pelaku penganiayaan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler