Polusi Jakarta, Inilah Kawasan Tertinggi Angkanya, Adanya Juga Paling Aman pada Agustus 2023

15 Agustus 2023, 18:26 WIB
Kawasan Jakarta berbeda tingkat polusi dialami. /Instagram @dkijakarta

DESKJABAR – Kondisi polusi Jakarta sedang menjadi perhatian banyak kalangan. Namun tingkat polusi Jakarta berbeda pula indeksnya, adalah kawasan tertinggi angkanya alias kategori gawat, sedang, agak aman, bahkan ada juga yang aman alias paling bersih pada Agustus 2023.

 

 

Berdasarkan peta yang dibuat aqicn.org, kawasan tertinggi di Jakarta dan terendah yang  mengalami polusi. Ada pun kawasan yang mengalami polusi Jakarta, adalah kawasan Tomang dengan angka 184 dengan situasi Selasa, 15 Agustus 2023 maghrib.

Ada kawasan merah polusi Jakarta, yaitu kawasan Jalan Angkasa-Kemayoran. Angka ideksnya yaitu 160 dengan kawasan disebut tidak sehat.

Sedangkan di dekatnya, yaitu Jalan Garuda mengalami indeks polusi Jakarta warna oranye dengan angka 135. Kategori oranye adalah tidak sehat bagi kalangan yang kondisinya sensitif masalah kesehatan.

Bahkan, kawasan Bundaran HI yang merupakan etalase Indonesia rute Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman mengalami indeks polusi Jakarta 124 dengan warna oranye alias tidak sehat.

 Baca Juga: DESAIN RUMAH, Neoklasik Sadar Lingkungan Trend Tahun 2023-2024

Kawasan udara bersih

Tetapi, di Jakarta ada juga kawasan hijau alias kawasan sehat, yaitu kawasan Galur, Jakarta Pusat. Indeks polusi Jakarta di kawasan Jalan Galur hanya 4. Kawasan Jalan Galur berada di radius Jalan Letjen Suprapto Jakarta Pusat.

Di Jakarta, ada juga kawasan yang moderat alias kualitas udara cukup baik, dimana tingkat polusi Jakarta hanya 78.

Kualitas udara polusi Jakarta juga menjadi bahan pantauan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Pihak Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta memiliki dua pengukur kualitas udara, satu di Jakarta Pusat dan satu di Jakarta Selatan, yang mengukur jenis polusi udara disebut PM 2.5, mengacu pada partikulat berdiameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer.

 

Polutan seperti polusi partikel terkait dengan sejumlah efek kesehatan yang signifikan — dan efek tersebut cenderung lebih parah untuk populasi sensitif, termasuk orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih tua.

Baca Juga: Di Majalengka, Pohon Beringin Kembali Ditanam, Apalagi Warga Butuh Manfaat Lingkungan

Partikulat dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer (PM 2.5) disebut sebagai partikel “halus” dan diyakini menimbulkan risiko kesehatan terbesar. PM 2.5 adalah standar yang diakui oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan memungkinkan kami membandingkannya dengan ukuran standar AS. Partikulat PM 2.5 menjadi perhatian karena cukup kecil untuk langsung masuk ke paru-paru dan bahkan aliran darah. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs EPA.

EPA AS telah mengembangkan formula untuk mengonversi pembacaan PM 2,5 menjadi nilai indeks kualitas udara (AQI) yang dapat membantu menginformasikan keputusan terkait kesehatan. Misalnya, nilai AQI 50 mewakili kualitas udara yang baik dengan sedikit potensi untuk mempengaruhi kesehatan masyarakat, sedangkan nilai AQI lebih dari 300 mewakili kualitas udara yang berbahaya. Nilai AQI Embassy AQM dan data mentah PM 2.5 tersedia di situs web AirNow. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler