Kopda Muslimin Diduga Bunuh Diri, Begini Nasib Roh Orang yang Menghabisi Nyawa Sendiri

29 Juli 2022, 15:54 WIB
ilustrasi: Kopda Muslimin diduga bunuh diri tenggak racun, begini nasib roh orang yang menghabisi nyawanya sendiri. /Feby Syarifah/Layers

DESKJABAR – Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orang tuanya di daerah Kendal, pada Kamis, 28 Juli 2022.

Kematian Kopda Muslimin itu ada yang menduga bunuh diri menenggak racun, karena sebelumnya ia muntah-muntah dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

Hingga saat ini, pihak TNI dan Polri  sedang menunggu hasil visum et repertum untuk membuktikan benarkah penyebab kematian Kopda Muslimin bunuh diri, atau ada penyebab lainnya.

Baca Juga: Kopda Muslimin Diduga Bunuh Diri, Begini Nasib Roh Orang yang Menghabisi Nyawa Sendiri

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdrachman mengatakan, visum et repertum terhadap Kopda Muslimin akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Kopda Muslimin telah buron selama 11 hari karena diketahui menjadi dalang penembakan istrinya, Ratna Wulandari.

Ada bahasan umum, pandangan agama Islam terhadap orang bunuh diri. 

Melansir dari Youtube Labanan Mengaji yang tayang pada 5 Januari 2020, inilah penjelasan menurut Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Sebelum Bunuh Diri: Kopda Muslimin, Aku Juga Sedih Aku Menyerah

Menurut kepercayaan sebagian masyarakat, orang yang mati bunuh diri, roh atau arwah mereka tidak akan tenang.

Mereka akan bergentayangan tak tentu arah akibat dari perbuatannya sendiri yang melawan takdir Allah SWT atas nyawanya.

Bahkan ada juga yang menyebutkan, mereka yang menghabisi nyawanya sendiri atau bunuh diri, maka rohnya akan terus melakukan proses kematiannya secara berulang-ulang.

Disebutkan, roh orang yang mati karena ulahnya sendiri dengan niat atau sengaja, maka akan terus penasaran dan menghantui mereka yang dulu menyakitinya.

Benarkah demikian?

Baca Juga: Parents, Inilah 5 Tempat Wisata Bandung Terpopuler, Liburan Ramah Anak, Nomor 3 Bisa Coba Berbagai Profesi

Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, dalam Islam bunuh diri itu haram hukumnya.

Menurut dia, apapun alasannya, menghabisi nyawa sendiri itu dilarang dalam Islam.

“Bunuh diri haram dalam Islam, ada bab tersendiri yang membahas soal ini. Apapun alasannya tidak boleh bunuh diri. Sama sekali tidak boleh, mutlak. Itu dosa besar,” kata Ustadz Khalid Basalamah.

Menghabisi nyawa sendiri merupakan tindakan mereka yang pendek akal karena terdesak masalah duniawi.

Ia berpikir mati adalah jalan keluar terbaik dari masalahnya, padahal tidaklah demikian.

Baca Juga: Jadwal Puasa 1 Muharram 2022, Berikut Bacaan Lengkap Doa Niat Puasa Muharram dan Doa Buka Puasanya

“Ada hadits yang menyebutkan roh seorang mukmin akan bergantung diantara langit dan bumi. Tapi itu kalau hutangnya masih belum dilunasi. Itu memang benar, tapi itu kalau berhubungan dengan hutang,” ujar Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan.

Namun jika menghabisi nyawa sendiri, maka dia akan tetap terikat di alam kubur dan tak bisa kemana-mana.

“Tidak ada namanya roh gentayangan,” kata Ustadz Khalid Basalamah menambahkan.

Baca Juga: Beberapa Daerah di Indonesia Miliki Tradisi Menyambut 1 Muharram atau 1 Suro. Cek Apa sajakah

Orang yang sudah meninggal dan jasadnya sudah masuk kuburan, lanjut dia, maka hanya ada 2 keadaan; antara tamannya surga atau lubangnya neraka.

“Sudah itu saja enggak ada yang lain. Enggak ada dia gentayangan mengganggu orang lain. Ini tidak mungkin terjadi,” ucap Ustadz Khalid Basalamah lagi.

Hidup seseorang dengan akhir menghabisi nyawa sendiri apakah sudah ditetapkan oleh Allah SWT?

Baca Juga: Bagikan Ucapan 1 Muharam 2022 dengan 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1444 H, Berikut Cara Menggunakannya

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, untuk waktu dan tempat seseorang akan meninggal merupakan takdir mutlaknya Allah SWT.

Tapi untuk cara dan proses meninggal dia seperti apa, apakah kecelakaankah atau bunuh dirikah, itu masuk pada takdir ikhtiar yang bisa diusahakan manusia.

“Takdir kapan dan dimana ajal menjemput itu takdir mutlak,  tapi prosesnya yang membawa seseorang pada kematian itu namanya ikhtiar,” kata Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Punya Vibes Luar Negeri, 3 Objek Wisata Bandung Berikut Kerap Diburu Travellers, Nomor 2 Mirip Jerman

Kalau prosesnya baik, misalnya sedang mencari rezeki untuk keluarga, bertepatan dengan waktu dan tempat takdir mutlak Allah SWT ajalnya datang, itu berarti dia menutup hidupnya dengan kebaikan.

“Tapi kalau prosesnya dia buat keburukan, bunuh diri misalnya, itu tercatat sebagai dosa besar. Menutup hidupnya dengan keburukan,” ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Dan itulah yang akan terjadi  pada roh orang yang bunuh diri, jika memang terbukti dia menghabisi nyawanya sendiri. ***

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: YouTube Labanan Mengaji

Tags

Terkini

Terpopuler