DESKJABAR - Dalam kondisi darurat penggunaan vaksin Covid-19, di antaranya AstraZeneca, hukumnya bukan saja boleh, tetapi wajib.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) A Helmy Faishal menegaskan hal itu dalam keterangan tertulis organisasi di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.
"Ini tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca suci dan halal," kata A Helmy Faishal sebagaimana dilansir Antara, Rabu siang.
Baca Juga: Berkat CCTV, Polisi Bekuk Penjambret Nenek di Jakarta Barat
Bukan hanya melakukan kajian, kata dia melanjutkan, sejumlah kyai dan ulama NU di Jawa Timur sudah melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.
Menurut dia, pengurus dan tokoh NU Jawa Timur menjalani vaksinasi menggunakan vaksin buatan AstraZeneca pada Selasa 23 Maret 2021, untuk menunjukkan kepada umat bahwa vaksin tersebut aman dan halal digunakan.
Helmy Faishal mengatakan, vaksinasi termasuk hifdzun nafs atau upaya menjaga jiwa dalam ajaran Islam.
Baca Juga: SEJARAH JAWA BARAT, Mengenang Peran AH Nasution dalam Peristiwa Bandung Lautan Api
Baca Juga: Peringati Peristiwa Bandung Lautan Api, Oded M. Danial: Kali Ini Perjuangan Menghadapi Pandemi
Baca Juga: Monumen Bandung Lautan Api, Makna Perjuangan Di Balik Pendiriannya
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi merupakan bagian dari upaya untuk mengendalikan penularan virus corona penyebab Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih.
"Kita tentu merindukan kehidupan normal, anak-anak kembali bisa bersekolah, ekonomi membaik, rumah ibadah ramai dengan aktivitas peribadatan, dan segala bentuk kehidupan normal lainnya. Itu semua bisa dicapai salah satunya dengan program vaksinasi ini," kata Helmy Faishal.***