DESKJABAR – Populasi ternak ruminansia di Jawa Barat dinyatakan aman dari penyakit antraks, walau saat yang sama di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) terjadi kasus. Hewan-hewan ternak sapi, kerbau, domba, dan kambing di Jawa Barat, dagingnya tetap aman dimakan.
Antraks merupakan penyakit pada ternak disebabkan oleh bakteri yang membentuk spora. Manusia dapat terinfenksi melalui kontak dengan hewan terinfeksi atau dengan menghirup spora, serta bisa berakibat fatal.
Namun di Jawa Barat, belakangan ini oleh pihak berwenang, bahwa penyakit antraks pada ternak ruminansia disebutkan tidak terjadi lagi. Ini membuat ternak-ternak rumansia di Jawa Barat dinyatakan aman dari penyakit antraks.
Baca Juga: Ayam Sentul, Usaha Peternakan Unggas Lokal Unggulan di Jawa Barat asal Ciamis
Mengapa bisa aman
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, drh Supriyanto, yang dikonfirmasi, DeskJabar, Kamis, 21 Maret 2024, menyebutkan, sejak tahun 2009 kasus antraks tidak terjadi lagi di Jawa Barat.
Menurut Supriyanto, di Jawa Barat rajin dilakukan pencegahan dan pengendalian penyakit antraks. Beberapa tindak pengendalian yang dilakukan :
- Menyadarkan masyarakat melalui KIE yang tidak pernah bosan kita lakukan terutama di daerah-daerah endemis antraks.
- Vaksinasi pada ternak/hewan beresiko di daerah-daerah endemis antraks
- Pengawasan lalu lintas hewan dan ternak
- Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan provinsi lain maupun dengan kabupaten/kota di Jawa Barat.
Baca Juga: Pencemaran di DAS Cilamaya Karawang dan DAS Kali Bekasi, Usaha Peternakan Dibenahi
Kasus di DIY
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian serius terhadap mencuatnya kasus penyakit antraks yang menyerang ternak sapi dan kambing di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul Provinsi D.I. Yogyakarta (DIY).