Selain hama pada Penggerek Batang, POPT juga mendapatkan adanya laporan serangan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei). Sehingga dilakukan juga pengendalian menggunakan perangkap atraktan untuk menarik serangga betina dan meminimalisir serangan hama PBKo.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan Agensia Pengendali Hayati (APH) dan Pestisida Metabolit Sekunder Beauveria bassiana, serta APH Metarhizium sp.
Kepala Balai Perlindungan Perkebunan Pasirjati, Dani Dayawiguna, kepada DeskJabar, baru-baru ini menyebutkan, bahwa serangan hama penggerek batang merupakan sesuatu paling diwaspadai menjelang musim panen kopi 2024 di Jawa Barat.
“Sebab, kondisi cuaca mudah berubah antara hujan dan panas, lalu hujan, membuat hama serangga cepat berkembangbiak. Karena itu, antisipasi pengendalian serangan hama dan penyakit selalu menjadi perhatian menjelang panen kopi,” ujarnya.
Serangan hama penggerek batang terlihat dari daun-daun dan batang kopi mengering, karena cairannya diisap hama berbentuk ulat. Karena cairan batang sudah habis, maka batang tanaman menjadi layu dan patah, dan kualitas buah kopi menjadi buruk untuk dipanen. ***