FOOD ESTATE Partisipatif, Langkah Pemkab Sumedang untuk Antisipasi Ancaman El Nino, Bagaimana Caranya?

- 9 Februari 2024, 07:22 WIB
Pemerintah Desa Cimungkal, Kecamatan Wado menyiapkan sekitar 300 hektare lahan untuk diberdayakan menjadi lahan perkebunan sayuran. Pemkab Sumedang berencana kembangkan Food Estate Partisipatiff.
Pemerintah Desa Cimungkal, Kecamatan Wado menyiapkan sekitar 300 hektare lahan untuk diberdayakan menjadi lahan perkebunan sayuran. Pemkab Sumedang berencana kembangkan Food Estate Partisipatiff. /sumedangkab.go.id/

DESKJABAR – Pemkab Sumedang berencana akan mengembangkan Food Estate Partisipatif atau budidaya pangan yang melibatkan desa. Langkah ini diambil salah satunya untuk mengantisipasi ancaman El Nino.

Seperti diketahui, dampak lain El Nino terjadinya anomali cuaca yang menyebabkan banjir dan badai hebat. Daerah basah bisa mengalami kekeringan dan daerah kering justru banjir. Dari sektor pertanian, pola curah hujan dan suhu bisa menyebabkan gagal panen dan kelangkaan pangan.

Baca Juga: LIBURAN Keluarga Long Weekend di Bandung, Inilah Rekomendasi 10 Kuliner Legendaris Lengkap dengan Alamatnya

Bahkan Prof Dr Muryani SE M Si MEMD, seorang ahli ekonomi Universitas Airlangga, menyebutkan bahwa El Nino tidak hanya mempengaruhi sektor pertanian, tetapi juga merambah ke sektor-sektor ekonomi lainnya.

Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan produk olahan semuanya terdampak. Pemanasan suhu air laut menyebabkan kekeringan, mengurangi pasokan air untuk pertanian dan peternakan, sementara sektor perikanan mengalami penurunan produksi karena pola pertumbuhan ikan yang abnormal.

Pada akhirnya dampak yang sangat dikhawatirkan terjadinya keterbatasan stok pangan akibat gagal panen dan ujung-ujungnya harga pangan akan naik drastis yang membuat daya beli masyarakat ke sektor pangan menjadi menyusut.

Bagaimana Skema Food Estate Partisipatif?

Mengutip dari laman sumedangkab.go.id, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suyatman mengatakan program Food Estate Partisipatif yang digagas Pemkab Sumedang telah mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertanahan.

Menurutnya, program Food Estate Partisipatif dimana desa ikut berpartisipasi dalam budidaya pangan. Sebelumnya satu desa satu hektare kini menjadi satu desa sepuluh hektare.

"Sebelumnya kami dorong satu desa satu hektare sebagaimana yang telah kami lakukan di 2023 dengan support dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan yang sangat luar biasa. Dan dari pak menteri langsung, beliau meminta kami bisa menyiapkan sampai 10 hektare per desa," kata Herman.

Baca Juga: JELANG Libur Panjang, PT KAI Siapkan 1.085 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh, Lebih dari 460 Ribu Tiket Terjua

Untuk mewujudkan program tersebut, saat ini pihaknya tengah mengonsolidasikan terkait rencana tersebut bersama Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, PPL dan para kelompok tani.

Herman menegaskan bahwa pencanangan program Food Estate Partisipatif menjadi langkah baik sebagai upaya antisipasi dari dampak jika terjadi fenomena El Nino atau perubahan iklim. 

Herman menambahkan, dengan mendorong desa ikut berpartisipasi dalam budi daya  pangan maka stok pangan Kabupaten Sumedang bisa meningkat sehingga Sumedang punya ketahanan pangan karena desa-desa punya lumbung pangan khususnya padi dan jagung.

Guna mewujudkan program Food Estate Partisipatif tersebut, Kementerian Pertanian siap menyalurkan bibit, pupuk, saprodi. Sedangkan pemerintah daerah menyiapkan lahan dan masyarakat untuk bahu membahu mengelola lahannya.

Herman memaparkan bahwa sektor pertanian menjadi sebagian besar pekerjaan warga masyarakat Sumedang. Sektor pertanian menyumbang 20% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Herman berkeyakinan di tahun 2024, laju pertumbuhan sektor pertanian dan peternakan di Sumedang bisa mencapai 6-7 persen.

“Kalau laju pertumbuhan bisa mencapai pertanian dan peternakan di Kabupaten Sumedang bisa di angka 6 sampai 7 persen itu sangat luar biasa,” katanya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah