Network
DESKJABAR – Breaking News, secara mengejutkan panitia lelang Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR memundurkan kembali batas akhir kualifikasi lelang proyek Tol Getaci atau Tol Gedebage-Tasik-Cilacap..
Dalam pengumuman yang di pasang di laman bpjt.pu.go.id, batas akhir kualifikasi lelang diundur hingga Maret 2024. Ada apa gerangan?
Pemunduran batas akhir kualifikasi ini akan membuat jadwal kepastian lelang proyek Tol Getaci kembali molor atau bahkan semakin tidak pasti.
Sejak awal proyek calon jalan tol terpanjang di Indonesia itu beberapa kali mengalami pemunduran jadwal, yang diawali dengan diputuskan lelang ulang pada Februari 2022. Atau sebulan setelah pengumuman pemenang lelang pertama.
Padahal, Tol Getaci merupakan jalan tol pertama yang menyasar wilayah Priangan Timur. Selama ini masyarakat di wilayah itu mendambakan kehadiran jalan tol untuk menghilangkan hambatan kemacetan lalu lintas di sejumlah titik.
Kemacetan itulah yang dinilai berdampak pada distribusi barang dan mobilisasi orang yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi di wilayah itu.
Pemunduran Jadwal yang Keempat
Dalam pengumuman di laman bpjt.pu.go.id oleh panitia pelelangan jalan tol tertanggal 30 Januari 2024, diumumkan bahwa batas akhir pengambilan dokumen prakualifikasi yang semula ditutup pada 30 Januari2024 diundur menjadi 7 Februari 2024.
Sedangkan batas akhir penyerahan doumen prakualifikasi yang sebelumnya ditutup pada 2 Februari 2024, diundur menjadi 4 Maret 2024.
Baca Juga: PULUHAN Pemantau Asing Serbu TPS Pemilu di Jawa Barat pada Saat Pencoblosan di 14 Februari 2024
Padahal saat membuka laman bpjt.pu.go.id di tanggal 2 Februari 2024, pengumuman ini belum berubah hingga saat dibuka kembali laman tersebut pada Sabtu 3 Februari 2024, pengumuman telah berubah.
Pemunduran batas akhir prakualifikasi lelang Tol Getaci ini merupakan yang ke-2 kalinya, setelah sebelumnya dilakukan di akhir tahun 2023, kemudian diunrukan ke tanggal 4 dan 5 Januari 2024.
Namun sebelum batas akhir penutupan pada 5 Januari 2024, panitia lelang kembali memundurkan batas akhir penyerahan dimana batas akhir pengambilan dokumen berakhir pada 30 Januari 2024 dan batas akhir penyerahan dokumen pada 2 Februari 2024.
Praktis dengan pemunduran jadwal ini, proses lelang proyek jalan Tol getaci yang akan membentang dari Gedebage hingga Ciamis itu, akan kembali molor. Itu artinya, awal pembangunan jalan tol ini juga akan ikut molor dan kemungkinan akan mundur ke tahun 2025.
Ada Apa Gerangan?
Batas pengambilan dokumen prakualifikasi dan penyerahan dokumen prakualifikasi adalah proses dimana calon investor yang berminat benar-benar menunjukan keseriusannya ikut lelang Tol Getaci dengan mengikuti prakualifikasi lelang.
Dengan mengikuti prakualifikasi, calon investor harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan agar bisa lolos prakualifikasi. Jika sudah lolos, dalam pengumuman prakualifikasi maka mereka akan menjadi calon investor yang berhak mengikuti lelang.
Baca Juga: 78 Ribu Ha Tambak Mangkrak di Pantura Jawa, Potensial Jadi Usaha Budidaya Nila Salin
Seperti diketahui persiapan pembangunan proyek jalan tol didahului dengan 2 tahapan yakni tahap prakulifikasi dan tahap lelang.
Dengan adanya pemunduran jadwal penutupan pengambilan dan penyerahan dokumen prakualifikasi maka ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi.
Pertama adalah bisa saja ternyata peminat atau investor yang ingin menggarap proyek Tol Getaci minim. Sehaingga panitia lelang memundurkan jadwal pengambilan dokumen lelang.
Jika ini terjadi menjadi ironis karena sebelumnya Anggota Komite BPJT Sony Sulaksono mengatakan bahwa ada sejumlah investor asing yang menyatakan minat ikut menggarap proyek Tol Getaci yakni dari China, Malaysia, Australia, Hongkong, Timur tengah, dan Kanada.
Kedua adalah kemungkinan masih ada calon investor yang sampai batas akhir belum sama sekali/belum lengkap dalam penyerahan dokumen prakualifikasi sehingga batas akhir penyerahan dimundurkan hingga Maret.
Mengapa dimundurkan hingga Maret salah satunya bisa saja karena alasan Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. ***
