Yang menarik, pada promosi di perkebunan teh Charleston Amerika Serikat, ada plang bertuliskan yang inti artinya, “Wisata ke kebun teh tidak perlu jauh-jauh, di sini juga ada. Ngapain jauh-jauh ke Indonesia ? Di Amerika juga banyak,” begitulah kira-kira.
Pada plang itu, mencantumkan plang sejumlah negara lokasi perkebunan teh, yaitu Cina, Kenya, India, Srilanka, Turki, Argentina, Jepang, dan Indonesia (ditulis paling bawah), dengan tercantum jarak masing-masing ribuan mil dari Amerika.
Ada pun unit perkebunan teh yang tertua dan terbesar di Amerika, adalah Charleston Tea Plantation, yang berada di Pulau Madmalow, pantai timur Amerika, di pinggiran Kota Charleston. Di Amerika, tanaman teh mulai ditanam pada tahun 1888 s.d 1915, oleh Dr Charles Sheperd.
Menurut pemilik perkebunan teh Charleston, William Barclay Hall, perkebunan teh Charleston dibangun tahun 1963 dan menjadi besar sejak tahun 1987. Bahkan, perkebunan teh Charleston juga dijadikan usaha agrowisata sebagai penarik orang minum teh pada lokasi itu.
Baca Juga: Di Purwakarta, Nasib Perkebunan Teh Rakyat Tergeser Usaha Peternakan Ayam
Bahkan, di negara bagian California (bagian barat Amerika Serikat), ada nursery yang menjual bibit tanaman teh dalam pot plastik. Rupanya, bibit tanaman teh termasuk tanaman yang digandrungi di Amerika Serikat.
Dalam sejumlah tayangan YouTube, ada sejumlah warga Amerika Serikat dengan bangga menunjukan mereka punya tanaman teh pada pekarangan rumah. Bahkan, mereka membuat sendiri minuman teh dengan memetik sendiri di pekarangan rumah. ***