MENGERIKAN! Benarkah Ancaman Sesar Lembang Bisa Membuat Kota Bandung Rugi Rp 67 Triliun?

- 3 Januari 2024, 06:30 WIB
Benarkah Kota Bandung bisa mengalami kerugian sampai Rp 67 triliun akibat sesar Lembang?
Benarkah Kota Bandung bisa mengalami kerugian sampai Rp 67 triliun akibat sesar Lembang? /ANTARA/Raisan Al Farisi/

Sesar Lembang adalah contoh jenis sesar rotasi yang bergerak ke kiri. Bagian tertinggi sesar ini setinggi 450 m di Gunung Palasari Maribaya, turun ke ketinggian 40 m di Cisarua.

Sesar Lembang juga mencakup kawasan Batunyusun, Gunung Batu, Gunung Lembang, Cihideung, Jambudipa, dan berakhir di ujung utara Padalarang, seperti dicatat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga: Sumedang Diguncang 6 Kali Gempa, Kapolda Jabar dan Pj Bupati Sumedang Tinjau Pasien di RSUD

Diperkirakan, Sesar Lembang terbentuk akibat perkembangan Kompleks Gunung Api Sunda-Burangrang di antara Padalarang dan Sumedang. Karena perkembangannya, muncul zona depresi di Lembang sebagai sesar turun.

Sejumlah penelitian telah dilakukan mengetai ancaman sesar Lembang, termasuk dampak kerugian yang bisa terjadi yang dialami wilayah-wilayah yang dekat dengan sesar Lembang, termasuk Kota Bandung.

BMKG Bandung menyebut Kota Bandung dan Cimahi menjadi daerah yang paling terdampak Sesar Lembang karena lokasinya berada di cekungan.

Menurut riset yang dilakukan oleh ITB dan Jepang, getaran gempa akibat pergerakan Sesar Lembang di cekungan Bandung bakal terasa sembilan kali lebih lama ketimbang di sumbernya.

Hal itu dibuktikan salah satunya dengan aktivitas Sesar Lembang yang terakhir kali mengguncang Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada 28 Agustus 2011.

Pada peristiwa itu, aktivitas Sesar Lembang bergerak dengan hanya kekuatan 3,3 magnitudo. Namun, meski tidak terlalu besar sedikitnya ada 105 rumah warga di kawasan kampung tersebut mengalami kerusakan.

Ancaman tersebut terutama diakibatkan oleh potensi gempa yang dipicu oleh Sesar Lembang.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: BMKG Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x