MENGERIKAN! Benarkah Ancaman Sesar Lembang Bisa Membuat Kota Bandung Rugi Rp 67 Triliun?

- 3 Januari 2024, 06:30 WIB
Benarkah Kota Bandung bisa mengalami kerugian sampai Rp 67 triliun akibat sesar Lembang?
Benarkah Kota Bandung bisa mengalami kerugian sampai Rp 67 triliun akibat sesar Lembang? /ANTARA/Raisan Al Farisi/

Lembang yang merupakan kota kecamatan, termasuk dalam zona sesar normal, saat ini telah berkembang menjadi pusat perdagangan, pemukiman dan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanagara.

Sesar merupakan daerah rawan gempa, hal ini disebabkan karena di dalam zona sesar sifat kekompakan batuannya berkurang sehingga apabila terjadi gerakan pada kulit bumi sebagian besar rambatan gelombangnya disalurkan memalui jalur sersar.

Berdasarkan hal ini maka daerah-daerah rawan gempa di sepanjang jalur zona sesar Lembang adalah Lembang Kota, Pasar Lembang, Teropong Bintang, Lokasi Wisata Maribaya, Pemukiman di sekitar Desa Cibodas dan beberapa lokasi peristirahatan di bagian barat Lembang.

Peta sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer.
Peta sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer.

Kota Bandung Dilindungi Gunung-Gunung

Pendapat berbeda dikemukakan seorang gelogo independen, Awang Harun Satyana dalam sebuah acara webinar pada tahun 2021.

Menurutnya, wilayah Kota Bandung cenderung aman dari bahaya Sesar Lembang. Pertama, karena di antara wilayah Sesar Lembang dan Kota Bandung terdapat gunung-gunung api yang akan melemahkan gaya gempa dari Sesar Lembang ke Kota Kembang tersebut.

Baca Juga: SELAMAT, 89 Pejabat di Lingkup Pemda Ciamis Dilantik, Bupati Herdiat Sunarya: Kerja yang Baik dan Syukuri

Selain itu, Awang juga meragukan bahwa Sesar Lembang benar-benar dapat menghasilkan gempa bumi hingga sebesar 6,5 sampai 7 Magnitudo.

"Gempa-gempa yang tercatat pernah terjadi di Sesar Lembang selama ini hanyalah gempa-gempa kecil," kata Awang alam acara webinar bertajuk "Melihat Ulang Ancaman Gempa dari Megathrust Jawa dan Sesar Lembang: Pertimbangan Geotektonik" pada 13 Maret 2021.

Berdasarkan data-data yang ia telaah, Awang sendiri meyakini bahwa Sesar Lembang terbentuk dari hasil aktivitas vulkanis dari dua gunung api di dekatnya. "Jadi ini adalah sesar lama, dulunya terjadi karena collapse (runtuhan) Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu," ujarnya. Sesar ini terbentuk pada 105 ribu hingga 24 ribu tahun yang lalu.

Karena ada gaya subduksi lempeng, Sesar Lembang kemudian terbentuk menjadi sesar mendatar yang sinistral atau bergeser ke arah kiri. Laju pergeseran sesar ini adalah 4 sampai 6 milimeter per tahun, kata Awang.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: BMKG Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x