"Misalnya bagaimana caranya memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah kita itu, bisa menanam cabai, ubi atau apapun itu di pot yang kemudian hasilnya suatu saat kapan saja bisa kita nikmati," ujarnya.
Nah disini, kata Anggi, pentingnya hadir peran dari pemerintah dan berbagai dinas terkait, khususnya Dinas Pertanian.
Kemudian juga Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan.
"Semua Dinas itu harus menjadi yang terdepan untuk masalah pangan," tegasnya.
Kata dia, masyarakat sebetulnya fleksibel. Maksudnya ketika potensi, kemauan dan niat hadir dalam hati masyarakat justru peran pemerintah yang tidak boleh kendor, karena betatapun untuk mewujudkan semua itu masyarakat perlu dorongan dan sokongan dari pemerintah dan dinas terkait.
"Jadi diharapkan pemerintah dan dinas terkait dituntut untuk lebih pro aktif, sebab masyarakat masih sedikit sekali yang berani bicara. Contohnya masyarakat di sini, misalkan LAD itu membutuhkan pembinaan tentang penanaman padi, maka Dinas mana yang harus turun. Lalu untuk kesejahteraan sosial dan pembinaannya itu Dinsos yang harus turun. artinya, semua dinas punya peran dan fungsi masing-masing," bebernya.
Nah, kemudian kata dia, pentingnya LAD juga untuk menampung aspirasi dari masyarakat. Karena jika kemudian, ketika ada keinginan dan usulan dari masyarakat, LAD yang turun tangan untuk menyampaikan aspirasinya.
"Karena tidak mungkin menyampaikan secara perorangan," ucapnya.
Begitupun, lanjut dia, ketika ada pemerintah dan dinas yang turun ke bawah. LAD bisa mendampingi untuk mengkomunikasikan tentang maksud dan tujuan dari peran pemerintah dalam membangun ketahanan pangan tersebut.