Network
DESKJABAR – Pemecatan Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 memasuki babak baru, Nopi Yeni melalui pengacaranya melayangkan surat keberatan kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya. Eks Kepala sekolah tersebut dipecat atas dugaan gratifikasi pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) online.
Selain diduga terlibat gratifikasi, Nopi Yeni juga sesuai informasi yang sampai kepada Bima Arya, diduga melakukan penyelewengan dana BOS. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada @inpektorat_kotabogor untuk mengaudit penggunaan dana BOS.
Merespons perlawanan pihak Nopi Yeni yang merasa keberatan setelah dipecat, Bima Arya mengatakan pihaknya mendapat laporan dari para guru perihal dugaan penyelewengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Nopi Yeni.
“Saya terima laporan dari guru-guru, saya perintahkan @inpektorat_kotabogor untuk menindaklanjuti, terkait dengan penggunaan dana BOS oleh kepala sekolah, harus diaudit dan harus dicek semua,” ujar Bima Arya kepada awak media di kawasan alun-alun Kota Bogor, Senin, 25 September 2023.
Menurut dia, dugaan penggunaan dana BOS terungkap saat Nopi Yeni diperiksa pihak @inpektorat_kotabogor.
“Hasil pemeriksaan sudah terbukti bahwa beliau menerima gratifikasi, bahkan ada indikasi hal-hal lain yang dilakukan oleh pihak kepala sekolah,” ucap Bima.
Sikap keberatan Nopi Yeni atas pemecatan dia dari jabatannya sebagai kepala sekolah itu tidak tepat, Bima menganggap pemecatan kepala sekolah tersebut dilakukan sudah sesuai dengan aturan.
“Alasan keberatan itu sebetulnya tidak tepat, karena kepala sekolah mengaku terima gratifikasi, meskipun tidak secara langsung menerimanya, namun ada bukti bahwa kepala sekolah mengetahui dan mengarahkan,” kata Bima Arya.
