DESKJABAR - Ratusan warga tergusur pembangunan tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan) geruduk kantor Pemkab Sumedang, Selasa, 15 Agustus 2023. Mereka yang berasal dari tiga desa, yakni Desa Mulyasari, Sirna Mulya dan Giri Mukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Masyarakat itu berunjuk rasa mempertanyakan kejelasan dari pemerintah atas tanah/lahan mereka yang tergusur pembangunan tol Cisumdawu.
"Kurang lebih ada 200 (jiwa yang berunjuk rasa disini). Intinya kami menuntut hak warga kami, termasuk hak-hak kami juga masih ada di dalam proyek tol. Yang pertama dalam ROW, terus di luar ROW, termasuk dampak yang punya warga, kami menuntut keadilan karena hak kami selama ini istilahnya dirampas," kata Koordinator aksi tiga Desa, yakni, Desa Mulyasari, Sirna Mulya dan Giri Mukti, Herman Pae saat ditemui usia aksi unjuk rasa di kantor Pemkab Sumedang, Selasa, 15 Agustus 2023.
Baca Juga: Walau Ada Waduk Jatigede Sumedang, Usaha Pertanian Padi Masih Kesulitan Air Saat Kemarau ?
Gambaran
Menurut Herman, dari tiga desa ini warga yang datang tidak sepenuhnya. Jika dihitung, warga yang terdampak di tiga desa ini mencapai lebih dari 500 jiwa yang terdampak pembangunan tol. Belum lagi, kata dia, desa-desa lainnya.
"Ada rumah, kebun, paling banyak sawah," ucap Herman.
Sebetulnya, lanjut dia, pihaknya menuntut kepada Asda II Pemkab Sumedang, Dr. Hilman yang sudah menjanjikan kepada warga bahwa akan ada penyelesaian dalam waktu dekat. Namun, hingga saat ini belum juga terealisasi.