KERETA Cepat Bandung Jakarta Diklaim Lebih Cepat Dari Kereta Cepat Buatan Jepang dan Jerman

- 1 Maret 2023, 10:51 WIB
Kereta api cepat Bandung Jakarta diklaim lebih cepat dari kereta cepat buatan Jepang dan Jerman
Kereta api cepat Bandung Jakarta diklaim lebih cepat dari kereta cepat buatan Jepang dan Jerman /dok.KCIC/

DESKJABAR – Kereta cepat Bandung Jakarta buatan China yang akan beroperasi pada Juli 2023, merupakan kereta api dengn teknologi terkini. Kereta api cepat tersebut diklaim memiliki kecepatan yang melebihi kereta cepat serupa buatan Jepang dan Jerman. Sementara untuk pemasangan rel masih terus dikebut pengerjaannya.

Kereta cepat Bandung Jakarta yang didatangkan dari China tersebut adalah kereta cepat jenis generasi terbaru yakni CR400AF yang memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam, yang disertai dengan teknologi terkini.

Baca Juga: HINGGA Akhir Februari 2023 Proyek Tol Cisumdawu Meleset dari Target, di Seksi Ini Pengerjaan Jauh dari Rampung

Dengan kecepatan desainnya tersebut, kereta cepat Bandung Jakarta diklaim lebih cepat dibanding kereta cepat buatan Jepang dan Jerman, yang sudah dioperasikan di kedua negara tersebut.

Untuk mengejar target operasi kereta cepat Bandung Jakarta yang akan beroperasi pada Juli 2023, pemasangan rel yang membentang dari Stasiun Tegalluar (Kabupaten Bandung) hingga Stasiun Halim Perdanakusuma (Jakarta) terus dikebut.

Perkembangan terbaru, hingga 15 Februari 2023, pemasangan Ballastless Track Slab atau landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton sudah terpasang seluruhnya.

Kereta Cepat Mampu Melaju 350 Kilometer per Jam

Mengutip dari akun Instagram @keretacepat_id, bahwa kereta cepat yang akan dioperasionalkan di jalur Bandung-Jakarta itu menggunakan kereta generasi terbaru yakni CR400AF yang memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam dan kecepatan operasional hingga 350 km/jam.

Kecepatannya tersebut melebihi kecepatan kereta api cepat buatan Jepang yang mencapai 320 km/jam atau Jerman yang mencapai 330 km/jam.

Dipaparkan bahwa kemajuan industri perkeretaapian di China sangatlah pesat jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Pertumbuhan jalur kereta api cepat dari yang semula lebih kurang 120 km di tahun 2008, di tahun 2022 sudah mencapai 42 ribu km dan menjangkau lebih dari 550 kota.

Baca Juga: BERAPAKAH Uang Ganti Rugi Proyek Tol Getaci? INILAH 5 Proyek Tol dengan UGR Tertinggi yang Sudah Dibayarkan

Pemerintah China membangun kereta api cepat pertamanya pada tahun 2004 untuk menghubungkan dua kota penting yaitu Beijing - Tianjin sejauh lebih kurang 120 km. Kondisi tersebut serupa dengan yang akan diterapkan pada layanan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.

Kereta cepat Bandung Jakarta memiliki panjang rute sejauh 142,3 km. Waktu tempuh antara kedua wilayah tersebut nantinya akan berada pada waktu 36-45 menit saja dan melayani 4 stasiun yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

China menjadi negara yang memiliki jaringan kereta api cepat paling luas di dunia atau mencapai 2/3 dari keseluruhan jumlah jalur yang ada. Pada tahun 2022, mereka mengoperasikan 42 ribu km jalur kereta api cepat, jauh lebih banyak dari pesaing terdekatnya yaitu Spanyol dan Jepang yang memiliki jalur kereta api cepat sepanjang 3 ribu km.

Pemasangan Rel Kereta Cepat

 

Sementara  itu, perkembangan terakhir pemasangan rel kereta cepat Bandung Jakarta, semua ballastless track slab sebanyak 30.177 unit, sudah terpasang semua.

Peresmian pemasangan seluruh ballastles track slab ditandai dengan pengecoran ballastles track slab terakhir pada track bed jalur layang KCJB di daerah Wanakerta, Kabupaten Karawang, pada Rabu kemarin tanggal 15 Februari 2023.

Ballastless track slab adalah landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton. Konstruksi ini adalah bentuk modern landasan rel tanpa ballast yang sesuai untuk kereta api dengan kecepatan tinggi.

Dari bentang jalur sepanjang 142,3 kilometer, sekitar 60% jalur atau sepanjang 85,3 km menggunakan metode ballastless track slab karena pada jalur tersebut KCJB akan mencapai kecepatan maksimal, yaitu 350 km/h. Penggunaan ballastless track slab juga memiliki stabilitas yang lebih tinggi dengan perawatan yang lebih mudah, dibandingkan dengan bantalan rel konvensional.

Sebanyak 30.177 unit ballastless track slab disiapkan. Awalnya, produksi ballastless track slab dilakukan oleh Sinohydro sebanyak 15.391 unit. Setelah adanya alih teknologi dan pengetahuan, produksi ballastless track slab dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor lokal yaitu Wika Beton sebanyak 14.786 unit.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram @keretacepat_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x