Waskita Karya Mundur dar Tol Getaci Bagaimana Pembangunan Tol Getaci?, Ini Kata Dijen Bina Marga dan PUPR

- 18 Januari 2023, 07:55 WIB
 Info grafis proyek jalan Tol Getaci. Dilihat dari sisi kebutuhan lalu-lintas, kehadiran jalan Tol Getaci sudah sangat mendesak. Pasalnya, arus kendaraan dari Bandung ke arah Tasikmalaya dan Garut (Priatim) saat ini sudah sangat banyak.
Info grafis proyek jalan Tol Getaci. Dilihat dari sisi kebutuhan lalu-lintas, kehadiran jalan Tol Getaci sudah sangat mendesak. Pasalnya, arus kendaraan dari Bandung ke arah Tasikmalaya dan Garut (Priatim) saat ini sudah sangat banyak. /Antara/

DESKJABAR - Di tengah harapan warga Priangan Timur Jawa Barat yang tinggi akan adanya akses jalan tol ke daerahnya, tiba-tiba PT Waskita Karya (Persero) Tbk keluar dari konsorsium pengusahaan jalan Tol Getaci.

Masa restrukturisasi dan likuiditas menurut Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Novianto Ari Nugroho adalah alasan utama mundurnya Waskita Karya dari pembangunan jalan Tol Getaci (Gedebage Tasikmalaya Cilacap).

Nivianto menjelaskan, pengganti Waskita dalam konsorsium masih dalam tahap pembicaraan. "Namun dipastikan tidak akan mengganggu timeline proyek secara signifikan," ujarnya Selasa 17 Januari 2023.

Baca Juga: Ratusan Desa di Garut dan Tasikmalaya yang Dilalui Tol Getaci, Akan Segera Dapat Ganti Rugi: INI DAFTARNYA

Baca Juga: Hilal Sudah Terlihat, THR dan Gaji ke-13 2023 PNS Sudah Dianggarkan Pemerintah: BERAPA BESARANNYA?

Juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja menjelaskan, mundurnya salah satu investor dalam konsorsium jalan Tol Getaci mempengaruhi kesiapan investor untuk memulai pembangunan.

"Sekarang tinggal di investornya saja, mereka untuk konsolidasi lagi, atau siapa yang nanti akan lead, apakah tetap Jasa Marga atau yang lain," katanya.

Tol Getaci sangat dibutuhkan

Dilihat dari sisi kebutuhan lalu-lintas, tegas Endra, kehadiran jalan Tol Getaci sudah sangat mendesak. Pasalnya, arus kendaraan dari Bandung ke arah Tasikmalaya dan Garut (Priatim) saat ini sudah sangat banyak.

Itu pula sebabnya, ungkap Endra, Presiden Jokowi memasukkan proyek jalan Tol Getaci dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Ya kita berharap tahun ini sudah bisa mulai [konstruksi]," kata Endra S Atmawidjaja.

Baca Juga: Ini Daftar Desa di Ciamis Pangandaran dan Cilacap yang Segera Dapat Ganti Rugi Tol Getaci: SIAPKAN REKENING!

Di tempat dan kesempatan yang berbeda, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, Tol Getaci akan dilelang ulang. Alasannya, karena kemarin tidak financial close dan secara kontrak default.

Dengan begitu, kata dia, prosesnya pun dimulai dari awal. Dia menjelaskan, proses lelang ulang sudah dimulai di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Diakui Hedy Rahadian, proses lelang ulang ini berpengaruh pada pembangunan Tol Getaci yang agak mundur. Namun, pengadaan lahan berjalan terus.

Pengadaah tanah jalan terus

"Iya (konstruksi) agak mundur, tapi kita kan pengadaan tanah jalan terus, sampai ke Garut sementara tahap 1," ujar Hedy Rahadian di Kompleks DPR Jakarta, Selasa 17 Januari 2023.

Apa yang dikatakan Hedy benar adanya. Dikutip dari YouTube Nirwati Channel, puluhan warga dari dua desa yang terdampak pembangunan jalan tol Getaci yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sudah menerima uang ganti rugi.

Kedua desa tersebut adalah Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Penyerahan uang ganti rugi lahan dilakukan pada Senin, 26 Desember 2022.

Baca Juga: Selain Tol Getaci, Tahun 2023 5 Ruas Jalan Tol Juga Mulai Dibangun di Daerah Ini: INI LOKASINYA!

Sebagai informasi, Tol Getaci memiliki panjang 206,65 km, menghubungka dua provinsi yakni provinsi Jawa Barat (Jabar) dan provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Di wilayah Jabar Tol Getaci membentang sepanjang 171,40 km dan di Jateng (Cilacap) panjangnya 35,25 km. Adapun investasi tol tersebut sebesar Rp 56,2 triliun.

Dalam pengerjaannya, jalan Tol Getaci dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 yakni Gedebage-Tasikmalaya yang dulu disebut Cigatas, pembangunan konstruksi dimulai tahun ini ditargetkan selesai dan beroperasional pada tahun 2024.

Kemudian tahap 2, Tasikmalaya-Cilacap pembangunan konstruksi dimulai tahun 2027 (jeda 3 tahun) ditargetkan selesai dan bisa beroperasional pada tahun 2027.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: PUPR Antara Sumber Lain


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x