KANG Dedi Mulyadi Menggedor Rumah Warga yang Sedang Tidur, Lalu Menggeledah Bak Petugas KPK

- 3 Januari 2023, 20:32 WIB
Kang Dedi Mulyadi gedor rumah warga, dapati keluarga hidup dalam Gubuk di Tanah Orang
Kang Dedi Mulyadi gedor rumah warga, dapati keluarga hidup dalam Gubuk di Tanah Orang /dok Dedi Mulyadi

 


DESKJABAR- Tingkah laku Kang Dedi Mulyadi, anggota DPR RI selalu menjadi perhatian publik, terlebih politisi Partai Golkar ini selalu memantau langsung kehidupan masyarakat.

Kelakuan Kang Dedi yang menyentuh dan membuat orang bersedih, tapi tiba tiba bisa seketika bergembira ketika segepok uang dilemparkan dari tangan mantan Bupati Purwakarta tersebut.

Kang Dedi selalu menyusuri tempat tempat yang biasa dihuni oleh kaum marginal, seperti beberapa waktu lalu ia sengaja berkeliling kampung untuk memantau kehidupan masyarakat dan membantu mereka yang sedang dalam kesusahan.

Baca Juga: Ini Dia Wisata Jawa Barat yang Wajib Dijajal Traveler (5), Telaga Biru Cianjur Ada di Jalur Pendakian Gunung

 

Kang Dedi Mulyadi Gedor Rumah

 

Berbeda dengan biasanya Kang Dedi yang berkeliling di Nyalindung, Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, itu datang dengan cara tak biasa.

Ia datang dengan langsung menggedor-gedor seluruh bagian rumah agar penghuni keluar menemuinya. Ia berdalih sedang mencari seseorang bernama Robert yang terlibat kriminal.

Kang Dedi Mulyadi tak dikenali karena memakai kupluk hoodie dan topi.

“Siapa ya?,” ujar salah seorang penghuni dari dalam rumah.

“Saya dari Ciledug lagi kejar orang dari Kalijati. Orangnya lari ke sini, dia rampok,” ujar Kang Dedi yang masih menyamar dan belum dikenali.

Baca Juga: Ciwidey Punya Banyak Wisata Ciamik, Salah satunya adalah Ecopark Curug Tilu yang Memikat Hati

Tak lama penghuni rumah pun keluar dan menemui pria tersebut. Ia mengaku tidak ada orang lain di rumahnya selain mereka yang terdiri dari bapak, ibu dan tiga orang anak.

Penghuni pun mempersilakan rumahnya untuk digeledah. Kang Dedi yang masih belum dikenali langsung masuk memeriksa seisi rumah yang beralaskan tanah dan bertembok bilik tersebut.

Di dalam rumah Kang Dedi menemukan satu unit motor bodong. Kepala keluarga bernama Undang Sungkawa mengaku motor tersebut pemberian dari mantan bosnya saat bekerja di galian pasir.

“Sekarang ini motor paling dipakai untuk cari kayu bakar aja,” kata Undang.

Undang bercerita ia tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Satu anaknya telah bekerja di pabrik, sementara dua lainnya yang merupakan kembar laki-laki dan perempuan masih sekolah.

Rumah yang kini ditempati berdiri di lahan milik orang lain. Undang hanya modal membeli sejumlah kebutuhan untuk membangun rumah tersebut.

“Bapak kenal sama yang namanya Robert? Orangnya tinggi ada tato bunga dan tato wanita,” kata Kang Dedi mengalihkan pembicaraan.

Baca Juga: Abu Bakar Ash Shiddiq Sahabat yang Jadi Pemimpin Kaum Islam setelah Rasulullah Wafat

Kang Dedi menuduh bahwa Robert selama ini terdeteksi kerap berkomunikasi dengan Undang. Bahkan dari penelusuran IT, ada komunikasi antara keduanya terakhir pada sore hari.

“Saya gak kenal, Pak. Bisa saja dia ngaku-ngaku. Itu fitnah. Saya mah orang miskin, Pak,” ujar Undang.

Tidak hanya itu Kang Dedi pun menyebut ada transferan uang dari Robert ke warung yang selama ini diutangi oleh keluarga Undang.

Kang Dedi Mulyadi kasih uang segepok
Kang Dedi Mulyadi kasih uang segepok dok dedi mulyadi

Kang Dedi Kasih Uang

 

Singkat cerita Kang Dedi kemudian meminta Undang ikut dengannya ke kantor polisi. Bahkan pihak RT, RW hingga kepala desa sudah berkumpul di depan untuk ikut ke kantor polisi.

Mendengar hal tersebut seluruh keluarga terlihat ketakutan. Bahkan anak dan istri Undang terlihat menangis karena takut bapaknya dibawa ke kantor polisi.

Di saat itulah Kang Dedi mengungkap penyamarannya. Ia pun memberikan sejumlah uang untuk melunasi hutang warung dan modal hidup satu bulan ke depan.

Tangis ketakutan pun seketika berubah menjadi air mata haru karena tak menyangka orang di depannya adalah Kang Dedi Mulyadi.

“Maaf saya tadi ngerjain bapak. Ini untuk melunasi warung. Jadi nanti siklusnya gak perlu lagi utang barang karena sudah ada modal dasar (uang tambahan), gak usah utang lagi. Ini kan cukup untuk satu bulan ke depan” ujar Kang Dedi.

Kang Dedi Mulyadi pun mengutarakan bahwa ia sengaja menemui keluarga Undang karena sejak awal tahu bahwa keluarga mereka berbeda dengan yang lain.

Baca Juga: Wisata Alam Bogor, Profil Dua Unit Perkebunan Teh di Puncak, Gunung Mas dan Ciliwung, Serta Pabrik Teh

“Tadi dari Kalijati lewat sini kok ada rumah pisah jauh dari rumah lain. Biasanya rumah seperti ini suka numpang di tanah orang,” ucapnya.

Terakhir ia pesan agar keluarga tersebut bangkit dan tak terpuruk dalam kemiskinan. Salah satunya dengan membangun budaya bersih dan rapi di dalam dan luar rumah.

“Pesan saya satu lagi kamar dan rumah itu rapikan. Karena rapi itu bukan urusan miskin atau kaya. Jadi nanti dirapikan seisi rumah,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x