Tekait pengungsian, kata Suharyanto, saat ini yang sangat dibutuhkan adalah tenda, karena titik pengungsian jumlahnya cukup banyak.
Terkait dengan pemberitaan media, daerah terpencil masih ada yang belum mendapat bantuan, menututnya “Kami telah merespon itu, dengan mengirimkan bantuan logistik melalui helibox dari udara, dan menggunakan motor yang masuk ke pelosok,” katanya.
Untuk pemerataan distribusi logistik, selain disimpan di gudang logistik di Kabupaten Cianjur yakni di BPBD dan gedung wanita, juga disimpan di kecamatan-kecamatan yang terdampak.
Kemudian pemebritaan media juga dikatakan, ada satu keluarga mengungsi di kandang kamibng.
Terkait dengan informasi tersebut tim kami melakukan pengecekan kelokasi, menurutnya, memang kondisi rumah nya dengan kandang kamibng memang jauh lebih baik.
“Namun kita sebagai orang timur, masa tega tinggal di kandang kambing,” katanya.
Akhirnya kita bangun tenda yang refresentatatif, semula keluarga itu, tidak mau dipindahkan, namun setelah dibujuk petugas akhirnya mau pindah, dengan catatan untuk kebutuhan masak memasak masih menggunakan kandang kambing.
Bencana di Cianjur, menurut kepala BNPB, sesungguhnya bencana daerah, bukan bencana nasional, artinya lambat laun mulai besok Senin segala penangan, komando dilapangan, pelaksana kegiatan harian selanjutnya diserhakan kepada daerah.