Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan hingga Selasa 22 November pukul 06.00 WIB telah terjadi 117 gempa susulan dengan magnitudo getaran terbesar 4,2 dan terkecil 1,5 magnitudo.
"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak," kata Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG Selasa 22 November 2022.
Baca Juga: Kabar Duka, Ki Joko Bodo Meninggal Dunia, Berikut Ini Biodata Singkat hingga Nama Asli
Dwikorita menyebutkan penyebab gempa bumi Cianjur adalah terjadinya gerakan Sesar Cimandiri yang bergerak kembali.
Sesar Cimandiri merupakan Sesar paling tua
dan terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap dia yakni pada jaman akhir Eosen Tengah.
Sesar sendiri merupakan rekahan pada batuan dan bagian yang dipisahkan oleh rekahan tersebut akan bergerak satu sama lain
Sedangkan Sesar Cimandiri ini merupakan Sesar besar yang memanjang dari mulai Teluk Pelabuhan Ratu hingga Padalarang.
Sesar Cimandiri ini terus aktif sampai menyebabkan terbentuknya tinggian purba antara lembah Ciletuh sampai lembah Cimandiri.
Sesar Cimandiri sendiri termasuk Sesar yang aktif dan telah mengakibatkan gempa bumi yang cukup besar di Jawa Barat.