Pemerintah Akan Merekontruksi Rumah Warga yang Rusak Berat Akibat Gempa Cianjur Jawa Barat

- 22 November 2022, 11:57 WIB
Kepala BNPB Suharyanto menyebutkan rumah para korban gempa Cianjur Jawa Barat akan direkonstruksi pemerintah.
Kepala BNPB Suharyanto menyebutkan rumah para korban gempa Cianjur Jawa Barat akan direkonstruksi pemerintah. /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi/

DESKJABAR - Pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya mengatasi kendala di desa-desa terisolasi akibat gempa. Pemerintah juga akan merekonstruksi rumah yang rusak berat.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, BPBD telah mengerahkan helikopter untuk membantu menyalurkan bantuan logistik kepada warga di desa - desa terisolasi tersebut.

Selain menyalurkan bantuan logistik, BNPB pun mencoba membuka jalur darat ke desa desa terisolasi tersebut.

"Masih ada sejumlah desa yang terisolasi," ungkap Suharyanto, di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa 22 November 2022, seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga: KONDISI CIANJUR Saat Ini Setelah Gempa, Ridwan Kamil Hadiri Pemakaman Bocah Alinda Korban Saat Main di Teras

Suharyanto juga menjamin pemerintah akan merekonstruksi rumah warga yang mengalami rusak berat akibat gempa.

Oleh karena itu, Ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terhadap keadaan rumahnya.

"Sarana lain seperti sarana pendidikan, masjid yang rusak akan dibangun oleh kementerian terkait," kata Suharyanto.

Baca Juga: Daerah yang Terkena Gempa di Cianjur, Terparah Kecamatan Cugenang Cianjur, Warga Terisolir, Butuh Bantuan

Kini masyarakat masih banyak yang mencari keluarganya yang belum ditemukan. Untuk itu, ia menginformasikan masyarakat untuk menghubungi call center BNPB dan Basarnas. Nomor call center BNPB yang bisa dihubungi adalah 117, dan nomor call center Basarnas 115.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hingga Selasa pagi berdasarkan laporan, korban yang meninggal 162 orang.

"Tapi, tadi pagi kemungkinan naik turun seiring verifikasi nama dan alamat, dan kemungkinan bertambah karena per jam ditemukan korban di reruntuhan puing bangunan," kata Ridwan Kamil.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x