DESKJABAR – Pihak hotel di Bandung menyambut baik dengan geliat wisata di Bandung dan sekitarnya yang mendorong tingkat okupansi hotel di wilayah ini memperlihatkan perbaikan.
Pasca Covid-19, saat ini tingkat okupansi hotel di Bandung dan sekitarnya telah mencapai 62 persen.
Yang menjadi kendala terbesar industri hotel di Bandung dan sekitarnya adalah belum dibukanya jalur penerbangan internasional ka Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Baca Juga: Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 47 Diumumkan, Beli Pelatihannya dan Dapatkan Nilai Manfaat !
Padahal market terbesar pariwisata Bandung dan sekitarnya dari kunjungan wisatawan asing adalah dari Malaysia dan Singapura.
Hal itu dikemukakan Ketua Riung Priangan, Arief Bonafianto kepada DeskJabar.com, di Arion Suites Hotel, Bandung, Senin 31 Oktober 2022.
Riung Priangan sendiri merupakan organisasi nonprofit hotel-hotel berbintang 2 sampai 5 yang didirikan pada 1985.
Anggotanya adalah General Manager yang secara organisasi mencakup wilayah Bandung Kota dan Kabupaten Bandung atau Bandung Raya.
Arief mengatakan bahwa saat ini industri perhotelan di Bandung dan sekitarnya sedang menuju normal sejak 3 bulan lalu.
“Hal ini bisa diperlihatkan dengan tingkat okupansi hotel mencapai 62 persen. Kondisi ini sudah memperlihatkan kembali ke taraf hampir normal,” ujar Arief.