Menjelang HUT Kota Tasikmalaya ke-21, Berikut Sejarah Asal Usul Nama Tasikmalaya

- 12 Oktober 2022, 10:04 WIB
Menjelang HUT Kota Tasikmalaya ke-21, Mutiara dari Priangan Timur.
Menjelang HUT Kota Tasikmalaya ke-21, Mutiara dari Priangan Timur. /Instagram @expolretasikmalaya/

DESKJABAR - Menjelang HUT Kota Tasikmalaya ke-21 yang jatuh pada tanggal 17 Oktober 2022 mendatang, berikut ini sejarah asal usul kota dengan julukan Mutiara dari Priangan Timur.

Penggunaan nama Tasikmalaya pertama kali digunakan sekitar tahun 1816-1820.

Nama Tasikmalaya ada dalam administrasi Hindia Belanda pada tahun 1820 yang digunakan dalam DIstrik Tasjikmalaija op Tjitjariang dengan wilayah sepanjang 37 pal.

Asal usul Tasikmalaya tak lepas dari sejarah Kerajaan Galunggung, yang berdiri pada 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111, sumber berdasarkan buku "Asal Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe" karya Zaenuddin HM, dikutip dari YouTube Historical Study, yang tayang pada 18 September 2022.

Baca Juga: Film Horor 'Pamali' Kenalkan Budaya dan Pariwisata Jawa Barat di ROAD TO WEST JAVA FESTIVAL 2023

Dalam buku tersebut dijelaskan penguasa pertama dari Kerajaan Galunggung adalah Batara Hyang, yang dikenal dengan ajaran Sang Hyang Siksa Kandang Karesian.

Ajaran Batara Hyang tersebut menjadi ajaran resmi pada masa Prabu Siliwangi yang bertahta di Pakuan.

Kerajaan Galunggung bertahan hingga 6 kali pergantian raja yang semuanya masih keturunan Batara Hyang.

Pada saat itu nama Tasikmalaya bernama Sukapura, yang berada di bawah kekuasaan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram.

Baca Juga: Wajah Jl. HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya Jadi 'Pangling' dan Viral di Medsos

Ada dua versi terkait asal usul nama Tasikmalaya. Pertama, Tasikmalaya berasal dari dua suku kata bahasa Sunda, yakni keusik dan ngalayah.

Keusik dalam bahasa Sunda berarti pasir dan ngalayah yang berarti bertebaran, sehingga secara garis besar Tasikmalaya berarti pasir yang bertebaran.

Versi tersebut dikaitkan dengan letusan Gunung Galunggung yang terjadi pada tahun 1822, yang berpengaruh besar pada Kabupaten Sukapura.

Saat letusan terjadi, banyak pasir yang menyelimuti Sukapura, sehingga daerah tersebut disebut Kesikmalaya, yang kemudian dikenal dengan nama Tasikmalaya.

Versi kedua menyebutkan, jika nama Tasikmalaya berasal dari dua suku kata, yakni Tasik dan Malaya.

Baca Juga: Preview Barcelona vs Inter Milan di Liga Champions Eropa, Pedri: Ini Bagaikan Laga Final

Tasik artinya laut, telaga, atau air yang menggenangi suatu wilayah. Sedangkan Malaya berarti jajaran gunung-gunung.

Sehingga Tasikmalaya dapat dimaknai dengan gunung yang banyak laksana air laut.

Sejarah lain menyebutkan letusan Gunung Galunggung menyebabkan terbentuknya jurang-jurang yang terjal dan membentuk sebuah formasi sepatu kuda ke arah timur Galunggung.

Konon ada 3647 bukit-bukit kecil di kawasan tersebut yang memperkuat ciri khas geografis Tasikmalaya.

Namun sayangnya, bukit-bukit tersebut sudah tidak ada lagi karena pembangunan, yang tertinggal hanyalah nama bukit di tengah kota Tasikmalaya.

Baca Juga: HUT TKSK Ke-13 Mengedepankan Pengabdian, Tidak Kejar Pangkat, Bantu Masyarakat, Tingkatkan Solidaritas Sosial

Dari cerita tersebut banyak orang yang berpendapat jika nama Tasikmalaya terbentuk setelah Gunung Galunggung meletus.

Hal tersebut diperkuat dengan laporan Residen Priangan pada tahun 1816 yang tidak menyebut nama Tasikmalaya sebagai sebuah distrik.

Pada periode pemerintahan Raden Prawira Adiningrat atau Bupati Sukapura 12 yang memerintah pada tahun 1901-1908 terjadi perpindahan ibukota dari Manonjaya menjadi Tasikmalaya, tepatnya pada 1 Oktober 1901.

Perubahan nama dari Kabupaten Sukapura menjadi Tasikmalaya terjadi pada pemerintahan Raden Wiratanuningrat, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1913.

Kemudian Raden Wiratanuningrat diangkat menjadi Bupati Tasikmalaya yang pertama pada pemerintahan Belanda.

Singkat cerita Kabupaten Tasikmalaya meningkat statusnya menjadi Kota Administratif tahun 1976, pada masa kepemimpinan Bupati A. Bunyamin, dikutip dari sumber jdih.tasikmalayakota.go.id.

Selanjutnya pada masa kepemimpinan Bupati H. Suljana W.H, Kabupaten Tasikmalaya menjadi pemerintahan kota yang mandiri.

Sehingga kota Tasikmalaya dulunya adalah sebuah Kabupaten, namun seiring perkembangan maka terbentuklah dua buah pemerintahan, yaitu Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.

Secara resmi Tasikmalaya menjadi Kota Administratif pada tahun 1976 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, H. Amir Machmud.

Walikota Administratif pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, H. Aang Kunaefi.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Historical Study jdih.tasikmalayakota.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah