Network
DESKJABAR – selang 12 hari lagi, kasus Subang akan genap berusia 1 tahun sejak kasus yang menewaskan Tuti dan Amel terjadi pada 18 Agustus 2021 malam.
Selama perjalanan pengungkapan, terutama di tahun 2022, ada sejumlah fakta terbaru kasus Subang di tahun 2022 yang cukup menarik di antaranya pengungkapan melibatkan FBI dan kasus dikait-katikan dengan kasus kematian Brigadir J.
Di saat berkembang fakta fakta terbaru yang mengejutkan dalam pengungkapan kasus Subang menjelang 1 tahun, ada juga kabar terbaru yang cukup menggembirakan bahwa pengungkapan kasus yang menewaskan Tuti dan Amel itu sudah ada titik terang.
Inilah 5 fakta terbaru kasus Subang 2022 menjelang usianya genap 1 tahun pada 18 Agustus 2022 mendatang :
1.Libatkan Densus 88
Di saat publik khawatir kasus Subang akan lenyap begitu saja karena sudah berjalan hampir 1 tahun, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan bahwa pengungkapan kasus tidak berhenti dan jalan terus.
Hal itu dikemukakannya saat meninjau acara vaksinasi di Mapolres Subang Senin 1 Agustus 2022.
Bahkan fakta mengejutkan, pengungkapan kasus Subang juga melibatkan Densus 88, selain Badan Intelijen Negara atau BIN dan FBI.
Jika dilihat peran Densus 88 adalah memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman hingga penyanderaan.
Yang jadi pertanyaan adalah apakah pelibatan Densus 88 mengindikasikan adanya dugaan keterlibatan atau aktifitas teroris di kasus Subang?
Baca Juga: Viral Video Wanita Dipaksa Buka Celana di Dalam Toilet oleh Satpam, Selanjutnya...?
Sejauh ini dari info-infi selama pengungkapan kasus Subang tidak ada satu indikasipun yang menjurus kea rah adanya dugan tindakan atau keterlibatan teroris.
Atau apakah pelibatan tim Densus 88 tersebut untuk kepentingan dalam hal meminta bantuan mereka dalam kepentingan pengungkapan kasus.
Sebab kalau untuk urusan pengungkapan secara forensic, Lab Forensik Mabes Polri memang masih yang terlengkap di Indonesia ini.
2.Libatkan FBI
Fakta terbaru kasus Subang 2022 yang paling mengejutkan adalah ternyata Polda Jabar sampai meminta bantuan FBI.
FBI sudah cukup dikenal di dunia sebagai sebuah biro penyelidikan di bawah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS).
Pelibatan FBI di kasus-kasus hukum di Indonesia bukanlah hal yang baru. Pada Februari 2011, Kejaksaan Agung pernah meminta bantuan FBI dalam mengungkap kasus korupsi pajak yang melibatkan Gayus Tambunan.
Saat itu Kejaksaan ingin mengungkap kepemilikan safe deposit box senilai Rp 74 miliar.
Terbaru, Polri juga telah meminta bantuan FBI pada Maret 2022 dalam upaya mengungkapkan tersangka ksus penistaan agama Saifuddin Ibrahim yang saat itu terlacak sedang berada di AS.
Lalu apa gerangan hingga Polda Jabar melibatkan FBI dalam pengungkapan kasus Subang. Apakah ada dugaan tersangka sedang berada di AS.
Atau pelibatan FBI dimaksudkan untuk meminta bantuan dalam hal penggunaan kecanggihan labolatorium forensik milik mereka.
3.Makam Tuti dan Amel Jadi bagus
Dalam usia kasus Subang yang hampir menginjak 1 tahun ada kabar menggembirakan, paling tidak kondisi makam dua korban pembunuhan di kasus ini sekarang sudah bagus.
Sejak dimakamkan pada 19 Agustus 2021, makam Tuti dan Amel hanya berupa gundukan tanah dengan nisan dan sisi makam yang hanya ditanam dengan batu temple.
Namun sekarang kondisi makam keduanya sudah lebih bagus berupa makam semen dengan nisan berbentuk lembaran buku warna hitam dengan tulisan emas.
Renovasi makam dilakukan hasil kerjasama saksi Yosef dan Yoris, yang tidak lain adalah suami sekaligus ayah dan anak sekaligus kaka dari korban kasus Subang.
4.Kasus Subang VS Brigadir J
Jelang usia kasus Subang genap 1 tahun, di Indonesia ada dua kasus hukum yang menjadi sorotan di masyarakat Indonesia yakni kasus Subang dan kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kasus kematian Brigadir J kemudian oleh netizen dan pemerhati kasus Subang, dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan di Jalancagak Subang yang menewaskan Tuti dan Amel.
Berkaca dari perkembangan pengungkapan kematian Brigadir J, sejumlah pemerhati dan netizen mendorong orang-orang terdekat atau keluarga korban di kasus Subang, untuk beraksi seperti halnya yang dilakukan keluarga Brigadir J.
Keluarga Brigadir J menyewa sejumlah pengacara untuk menjawab sejumlah kejanggalan di kasus kematian Brigadir J.
Baca Juga: Bakalan Seru! Penyanyi Lady Gaga akan Bintangi Film ‘Joker 2’, Disiapkan Jadi Musuh Joker?
Hasilnya, sejumlah kejanggalan mulai terungkap dan Kapolri akhirnya membentuk tim khusus serta menonaktifkan sejumlah perwira Polri.
Netizen dan pemerhati kasus kemudian mendorong keluarga korban di kasus Subang untuk berbuat hal yang sama.
Sebab, pengungkapan kasus Subang belum juga menemukan titik terang siapa pelakunya hingga kasus ini akan segera tepat berusia 1 tahun pada 18 Agustus 2022 nanti.
5.Yoris dan Yanti banyak tampil di Medsos
Jika dalam perjalanan pengungkapan kasus Subang sebelumnya saksi Yosef dan Danu lebih banyak tampil di media, terutama di YouTube.
Sebaliknya, Yoris dan istrinya Yanti yang juga saksi di kasus Subang, jarang sekali tampil di media serta Youtube.
Padahal kehadirannya diharapkan akan menjawab atau klarifikasi berbagai pertanyaan publik, seperti alasan yang diungkapkan langsung oleh Yoris dan Yanti mengapa mereka hengkan dari ATS Law Firm pada 24 Desember 2021.
Apa alasan mereka akhirnya bergabung dengan kuasa hukum Yosef yakni Rohman Hidayat pada awal 2022?
Serta apa alasan yang membuat Yosef dan Yanti kembali mengambil tindakan keluar dari pendampingan kuasa hukum pada Mei 2022?
Pertanyaan-pertanyaan terkait Yoris memang sudah banyak dibahas di kanal-kanal Youtube, namun publik butuh pernyataan langsung dari Yoris dan Yanti untuk menghindati berbagai kesimpangsiuran yang terjadi di publik.
Itulah 5 fakta terbaru kasus Subang 2022, menjelang kasus Subang akan genap berusia 1 tahun pada 18 Agustus 2022 mendatang. ***
