KASUS SUBANG HARI INI, Memasuki Bulan Syawal 1443 H Warga Subang Masih Mencekam, Gelar Doa, Inilah Penyebabnya

- 2 Mei 2022, 17:13 WIB
TKP kasus Subang, warga Subang ketakutan sehingga gelar doa bersama.
TKP kasus Subang, warga Subang ketakutan sehingga gelar doa bersama. /DeskJabar.com/Kodar Solihat/

DESKJABAR - Kasus Subang hari ini sudah memasuki bulan Syawal 1443 H atau lebaran 2022 masih belum terungkap oleh pihak kepolisian dan membuat warga Subang ketakutan atau mencekam.

Bahkan warga sekitar TKP kasus Subang mengadakan Doa bersama supaya kasus Subang ini cepat terungkap.

Hal ini disampaikan beberapa waktu yang pemerhati hukum dan pakar hukum DR Musa Darwin Pane yang memberi pernyataan langsung kepada tim DeskJabar.com.

Seperti diketahui DR Musa Darwin Pane adalah pakar hukum yang rajin pemerhati kasus Subang ini dari sejak awal.

Dalam pernyataannya Musa Darwin Pane masih optimis bahwa kasus Subang bisa segera terungkap.

Kalau saja kasus Subang ini benar-benar tidak terungkap, menurut Musa Darwin Pane, akan membuat ketakutan bagi warga Subang, terutama sekitar TKP.

Baca Juga: BOCORAN KASUS SUBANG, Seseorang Mengetahui Siapa yang Datang di Malam Kejadian Pembunuhan

"Bahaya, ini akan menjadi trauma atau ketakutan bagi warga Subang karena kasus pembunuhan Subang tidak dapat ditangkap pelakunya dan pelaku masih berkeliaran", tegas Musa Darwin Pane

Sudah canggih alat alat di Polda Jabar, begitu juga SDM nya sangat mumpuni dan begitu terlatih untuk mengungkap semua kasus kejahatan di wilayah Jawa Barat, namun khusus yang ini masih belum terungkap," ujar DR Musa Darwin Pane.

Namun Musa Darwin Pane tetap optimis suatu saat akan terungkap oleh penyidik Polda Jabar.

Lalu saat ditanya bagaimana kalau tidak terungkap saja kasus pembunuhan Subang ini?

"Akan menjadi preseden buruk terhadap aparat penegak hukum karena kasus yang begitu mendapat perhatian masyarakat tidak terungkap" ungkap DR Musa Darwin Pane

DR Musa Darwin Pane menyebut pihaknya konsen ikut memantau kasus Subang karena memang Amalia Mustika Ratu alias Amel itulah anak didiknya di Unikom.

Atas keprihatinan tersebut, ratusan warga menggelar doa bersama di sekitar TKP kasus Subang ini.

"Kegiatan malam ini adalah bentuk dari aspirasi desa jalancagak ingin berpartisipasi mendoakan kedua almarhumah khususnya dan mendoakan pihak kepolisian agar segera dan bisa mengungkap kasus Pembunuhan ini," ujar Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal Arif beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Lupakan KASUS SUBANG, Danu Santuy Berlebaran Ria pada Momen Idul Fitri 1443 H, Ini Kata Penasehat Hukum

Namun Indra menjelaskan kegiatan ini atas inisiatif warga yang meminta pemerintah desa menggelar doa bersama untuk kedua korban kasus Subang.

Warga Ciseuti yang mengikuti doa bersama itu, tampak berjumlah lebih dari 100 orang, dengan diselenggarakan pada tempat doa bersama juga beberapa bulan sebelumnya.

Gambaran itu muncul pada YouTube Misteri Mbak Suci, “WARGA DUSUN CISEUTI RT 18 GELAR DOA BERSAMA PERINGATI 8 BULAN KEDUA ALMARHUMAH,” diunggah beberapa waktu yang lalu.

Tempat menggelar doa bersama itu, sepintas agak mirip bentuknya di belakang garasi rumah kejadian pembunuhan di Ciseuti Jalancagak Subang, yaitu ada dinding seng.

Ibu-ibu rumah tangga tampak khusyuk pada doa bersama itu.

Boleh jadi, tampaknya mereka pun merasa prihatin dan berharap semoga kasus Subang ini segera terungkap.

4 alasan kasus Subang belum terungkap.

Dilansir DeskJabar.com dari Youtube Anjas di Thailand dengan judul "GAMBAR DENAH LOKASI YG DIPAKAI PELAKU SUBANG ?? DIA YG MEMBANTU ??" tayang beberapa waktu lalu.

Beberapa fakta yang analisis para pakar tentang diduga pelaku kasus Subang jenius, profesional yang menjadi tantangan pihak kepolisian agar pelaku tidak bisa lagi lolos dari jeratan hukum.

Intinya menyebut barang bukti berupa saksi di TKP minim, CCTV mati dan ditemukan lebih dari 50 DNA.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Pelintas di Jalancagak Melihat Rumah TKP Kasus Pembunuhan, Melintas Lebaran Idul Fitri 1443 H

Anjas mengatakan, CCTV mati itu bukan karena kebetulan, diduga komplotan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Amel, memiliki peta.

"Mungkin ada salah satu mereka menggambar peta titik CCTV yang aktif dan yang mana tidak aktif," ujar Anjas

"Ada dugaan si pelaku pada saat itu mengetahui CCTV aktif mana saja," tegasnya.

Anjas menduga ada 4 alasan mengapa sampai sekarang kepolisian seperti kesulitan untuk mengungkap tersangka kasus Subang tersebut.

Pertama, ada pemeriksan saksi sampai belasan kali kepada penyidik.

Dalam pemeriksan berkali-kali itu bisa saja ada saksi yang saling tuduh dan memberikan keterangan yang berubah-ubah.

Kedua, penyidik kepolisian menjadi tidak percaya 100 persen harus melakukan cross check dengan berbagai alat bukti.

Semakin banyak keterangan yang berubah, semakin banyak juga hal yang harus di-cross check oleh penyidik.

"Di media massa saja diralat, apa kabar dengan di BAP. Pasti tim penyidik pusing tiba-tiba BAP berubah, dan makan waktu panjang untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang framing," kata Anjas.

Ketiga, Anjas mengatakan, dia bukan ahli forensik, namun punya perencanaan yang baik. Ini jelas-jelas pembunuhan berencana.

Ada kemungkinan pelaku eksekusi korban pada tanggal 18 Agustus 2021, tidak membawa HP.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah