DESKJABAR - Kasus Subang berjalan terus, sudah memasuki 9 bulan, tetapi pihak kepolisian masih belum mengumumkan siapa tersangka pembunuhan Ini.
Ratusan saksi dan alat bukti yang sudah diperiksa, namun pihak kepolisian belum mampu menentukan siapa tersangkanya.
Terlihat pihak Polisi sangat hati-hati mengambil tindakan Ini, entah merasa ragu dengan barang bukti yang ada.
"Memang ada kendala-kendala teknis yang juga menjadi hambatan pengungkapan. Tapi tidak kita ekspos karena apabila kita ekspos nanti akan mengganggu mekanisme penyelidikannya," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Namun Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan Polda Jabar masih terus mengejar tersangka kasus Subang ini dan juga Masih berpegang pada komitmen untuk bisa mengungkap kasus Ini secara cepat
Ketika diawal pemeriksaan Danu mengaku terpaksa masuk ke TKP pembunuhan karena disuruh oleh seorang pria yang merupakan oknum Banpol.
Sosok Banpol diungkapkan kembali oleh kuasa hukum Danu, Ahmad Taufan dengan sebuah bukti yaitu rekaman sosok Banpol yang menyuruh Danu masuk TKP Yang dibenarkan oleh Kuasa Hukum Dani, Ahmad Taufan
Achmad Taufan memberi keterangan pada YouTube Yahya Mohammed, “ALL Klarifikasi Part I KUASA HUKUM Danu Kang Achmad Taufan,” diunggah beberapa waktu lalu.
Ketika dikonfrontir dengan saksi lain, berbeda dengan kesaksian dari Lilis yang mengatakan Danu disuruh oleh Yosef untuk masuk ke TKP.
Lilis,kakak korban Tuti mengatakan jika Yosep menyuruh Danu untuk mendatangi TKP pada pagi hari di tanggal 18 Agustus 2021 sebelum polisi tiba.
Dikutip DeskJabar.com dalam video yang diunggah oleh Kanal Youtube Anjas di Thailand "Update Terbaru Kasus Subang, Antara Danu dan Yosep" pada 13 April 2022
"Hari Rabu kan pembunuhannya itu, waktu itu kan Danu itu di telpon sama Yosep buat ke tempat TKP sama Yosep besoknya," kata saksi Lilis
Namun keterangan saksi Lilis dibantah pula oleh Yosef. Dia mengatakan bahwa semua itu adalah dusta.
Kemudian Yosef menjelaskan pada hari kejadian saat dirinya mendapati istri dan anaknya jadi korban, ia hanya menelpon hape Amalia dan anak lelakinya, Yoris.
Pada satu kesempatan, Danu pernah mengatakan bahwa pelaku pembunuh Subang tidak lain adalah orang yang paling dekat dengan keluarga korban kasus Subang.
Namun yang anehnya ketika saksi Danu di BAP dan dimintai untuk tanda tangan atas pernyataan itu Danu menolaknya untuk menandatanganinya.
Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, MENGEJUTKAN! Amel Sempat Curhat Ke Sahabat Soal Dikki, APA ITU?
Kasus Subang Ini tidak luput dari seotang pakar Hukum Dan pemerhati hukum DR Musa Darwin Pane yang memberi pernyataan langsung kepada tim DeskJabar.com, Jumat 15 April 2022 petang
Musa Darwin Pane mengikuti kasus Subang sejak awal mengingat salah satu korban Amalia Mustika Ratu atau biasa dipanggil Amel adalah alumni mahasiswa Unikom Bandung dimana tempat DR Musa Darwin Pane mengajar.
"Seharusnya memang pelakunya sudah terungkap tidak lama setelah kasus pembunuhan terjadi, namun inilah faktanya hingga hampir 9 bulan kasusnya tidak juga kunjung terungkap," ujar Musa Darwin Pane
Menurut Musa Darwin Kalau kasus Subang in tidak terungkap akan membuat ketakutan bagi warga Subang.
"Bahaya, ini akan menjadi trauma bagi warga Subang dan memunculkan bagi warga Subang karena kasus pembunuhan tidak dapat ditangkap pelakunya," ujar Musa Darwin Pane, Jumat petang tadi.
"Sudah canggih alat alat di Polda Jabar, begitu juga SDM nya sangat mumpuni dan begitu terlatih untuk mengungkap semua kasus kejahatan di wilayah Jawa Barat, namun khusus yang ini masih belum terungkap," Kata Musa menegaskan.
Baca Juga: PELAKU KASUS SUBANG MENYERAH, Temuan Penting Bukti Forensik dr Sumy Hastry Tak Terbantahkan
Namun Musa Darwin Pane tetap optimis suatu saat akan terungkap oleh penyidik Polda Jabar.
Lalu apa jadinya kalau Kasus Subang ini tidak terungkap , Musa Darwin Pane menyebutnya akan menjadi preseden buruk terhadap aparat penegak hukum karena kasus yang begitu mendapat perhatian masyarakat tidak terungkap.***