Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini
Demo terkadang diperlukan, ketimbang sebuah audiensi dengan kelompok kecil.
“Kelompok besar itu memiliki daya tekan yang tinggi agar pihak yang didemo mau melakukan perubahan. Kalau demonya kecil biasana mah tara diwaro,” ungkapnya..
Butuh literasi
Sementara itu Lektor Kepala (Associate Professor) Fikom Unpad, Dr Dian Wardiana Sjuchro MSi menggarisbawahi, demo di Indonesia itu selalu melupakan hal penting.
Baca Juga: Hati-hati Ya, Jangan Melakukan Hal Ini di Hari Jumat, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber
Pertama, fungsi demo adalah ‘menyampaikan pendapat’, dan bukan ‘memaksakan pendapat saya pada orang lain’.
Kedua, kesalahpahaman. Ini selalu menghambat dialog antara pendemo dengan pemangku kepentingan.
Ketiga, demo di masa pandemi banyak yang mengabaikan protokol kesehatan: bergerombol, berteriak-teriak, tak memakai masker, dan mengganggu kepentingan publik.
Baca Juga: Ingin Awet Muda dan Sehat, Ternyata Murah Hanya Rp10ribu Saja, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar