Kedatangan Danu itu terpaut sangat jauh dengan kedatangan tim Inafis yang datang belakangan untuk memeriksa lokasi kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang.
Kata Anjas di Thailand, berdasarkan keterangan dari Indra Zainal, orang yang pertama kali menemukan jenazah Tuti dan Amel yang menjadi korban pembunuh ibu dan anak di Subang adalah tim Inafis.
Memang sebelumnya ada polisi yang sudah datang ke lokasi kejadian kasus Subang. “Namun mereka belum berani membuka apapun karena menunggu tim Inafis untuk identifikasi awal”, kata Anjas di Thailand.
Ungkap Anjas di Thailand, Indra Zainal merasa curiga dan juga aneh. Bagaimana mungkin Danu yang datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang di bawah jam 08.00 atau jam 10.00 pagi sudah bisa mengklaim ada warga yang bilang bahwa ada jenazah di bagasi mobil.
“Apakah ini sekedar salah ucap?. Kalaupun ini salah ucap mungkin saja ada kesalahan itu. Bahkan kalau kita lihat dari saksi yang lain misalnya Yoris, Yoris pun pernah salah ucap mengenai kunci otomatis mobil Alphard”, kata Anjas di Thailand.
Namun terlepas dari masalah salah ucap dalam kasus Subang yang pernah dilakukan oleh Yoris yang kini beda kubu dengan Danu, Anjas di Thailand mencoba melihat pokok permasalahan dari konteksnya.
Anjas mencoba netral dan menganalisa, lebih krusial mana antara kunci otomatis dengan salah ucap yang berdasarkan pandangan mata.
Menurut Anjas, yang kontra Danu dalam kasus Subang mungkin mengatakan jika Danu bukan salah ucap tapi keceplosan. Konteksnya adalah kok dia bisa mengatakan ada jenazah.
Lalu interview Danu terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini dilakukan setelah beberapa hari sekitar 2 atau 3 hari setelah kejadian.