UPDATE TABRAKAN NAGREG, Pakar Militer: Oditur Militer Harus Bisa Menjawab Publik Motif Kolonel Priyanto

- 9 Januari 2022, 20:49 WIB
ilustrasi
ilustrasi /pixabay/Geralt/

"Dari hasil pemeriksaan, maka secara umum dapat dilihat bahwa apa yang dilakukan oleh mereka, apa yang menjadi motif yaitu upaya dari mereka melepas tanggung jawab," kata Chandra, Kamis 6 Januari 2022.

Baca Juga: VIRAL BONEKA ARWAH, Pakar Psikologi: Tanda Kemunduran Mental dan Tauhid

Pada kesempatan itu, ia pun mengatakan bahwa ketiga oknum TNI yang membunuh dua sejoli  pada tabrakan Nagreg tersebut berupaya menghilangkan barang bukti terkait kecelakaan yang melibatkan mereka.

Oditur Jenderal TNI Marsda Reki Irene Lumme mengatakan, pihaknya akan berupaya sebaik mungkin dalam menangani kasus tabrakan Nagreg tersebut.

"Kami berupaya sidang dalam satu bulan ini, nanti hasilnya dari koordinasi itu apa, tapi kami berupaya karena ini menjadi perhatian pimpinan TNI sehingga perkara ini cepat selesai,” ungkap Marsda Reki, Kamis 6 Januari 2022.

Menggali motif

Menanggapi perkembangan kasus tabrak lari dua sejoli ini, Pakar Militer dari Universitas Padjadjaran Unpad, Prof. Muradi mengatakan oditer militer harus bisa menggali betul motif dari ketiga oknum TNI pelaku tabrak lari Nagreg, khususnya motif Kolonel Priyanto.

Baca Juga: FAKTA TERBARU KASUS SUBANG, Kuasa Hukum Danu Sindir Pengacara Yoris dan Yosef, Jawaban Achmad Taufan Monohok

“Kalalu karena motif lalai atau dia menghilangkan jejak, saya kira Kolonel Priyanto bukan  perwira baru kemarin, dia perwira yang sudah matang yang kemudian saya kira punya kecenderungan untuk memahami betul konsekuensi ketika dia menghilangkan jejak tadi,” ungkapnya ketika dihubungi Deskjabar, Minggu 9 Januari 2022.

Lagipula, lanjut Muradi, kondisi ketika dia menabrak juga bukan dalam kondisi perang tapi hanya lalai saja. Jadi, apa sebenarnya yang jadi motif dari Kolonel Priyanto hingga tega melakukan pembunuhan tersebut.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah