DESKJABAR - Semenjak dirilisnya sketsa wajah pelaku pembunuh Subang oleh pihak kepolisian, tidak lama lagi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini akan terungkap.
Tapi sketsa wajah pembunuh ibu dan anak di Subang yang dirilis Polda Jabar pada 29 Desember 2021, masih menjadi polemik di masyarakat.
Namun demikian, rilisan ciri dan sketsa pelaku pembunuhan di Subang, dinilai tidak punya nilai signifikan untuk jadikan alat bukti.
Salah satu yang menyita perhatiannya, ialah pengambilan dari sudut pandang lukisan sketsa wajah pelaku dari bagian belakang tubuh terduga pelaku.
Hal itu diungkapkan oleh ahli Kriminologi Universitas Pajajaran Bandung, Yesmil Anwar, membeberkan sejumlah kejanggalan.
Yesmil Anwar berpendapat, sketsa wajah pelaku tersebut belum dapat mengarah menjadi bukti konkret yang kuat.
“Biasanya kan pembuatan sketsa wajah pelaku dibuat dari depan, nah ini sketsa dari belakang dapat dari CCTV atau dari mana itu? Jadi bagi saya sketsanya belum punya nilai signifikan untuk dijadikan penambahan alat bukti,” ungkap Yesmil Anwar.
“Sepertinya ada keragu-raguan dari pihak kepolisian karena mereka menyadari alat buktinya masih kurang, sehingga belum merasa nyaman untuk menentukan pasal berapa dan orangnya. Siapa, bagaimana kejadiannya apakah dia kerja sendiri atau menyuruh orang lain,” katanya lagi.