Pelaku Pembunuh Subang Akan Terungkap, Keraguan Sketsa Wajah Hingga Menjurus ke Sebuah Drama

- 4 Januari 2022, 09:52 WIB
Tampilan depan rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebelum kejadian, April 2021.
Tampilan depan rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebelum kejadian, April 2021. /Google Maps/
DESKJABAR - Kasus Pembunuh Subang, Sekarang memasuki masa-masa krusial dimana awal-awal tahun ini kepolisian akang mengungkap kasus Pembunuh ibu dan anak di Subang ini.
 
Setelah dirilisnya sketsa wajah pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang, Rabu 29 Desember 2021, kubu Muhammad Ramdanu alias Danu kerap dituding.
 
Tudingan meluncur dari kubu Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah. Kubu dari keluarga inti ini menyebut, sketsa wajah pelaku tersebut mirip saksi yang kerap memberikan keterangan berubah-ubah.
 
 
 
Namun bagi kuasa hukum masing-masing saksi, saling sindir yang terjadi pada media digital saat ini tentunya untuk membela klien yang mereka wakili
 
Saling sindir antar kuasa hukum Danu dan kuasa hukum Yosef dan Yoris kembali menjadi kabar terbaru dan ramai di media digital, setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto, merilis sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Subang tidak begitu jelas karena dengan gambar wajah pelaku dari belakang dan samping.
 
Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu pada kasus pembunuh ibu dan anak Subang, memberikan tanggapannya mengenai sebuah tayangan video dari kanal YouTube, tentang statement yang diucapkan oleh kuasa hukum Yosep dan Yoris yang seakan menjurus pada seseorang yang dianggapnya sebagai sebuah drama.
 
Achmad Taufan juga menyebutkan, terkait sketsa wajah yang telah dirilis oleh Polda Jabar itu, ciri-cirinya sudah jelas bukan Danu.
 
Dijelaskan oleh Achmad Taufan jika saja Danu memang diduga sebagai pelaku pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, maka sangat mudah Danu ditetapkan sebagai tersangka.
 
"Perlu diingat status Danu ini masih saksi, dan kami dari tim hukum mengingatkan kepada pihak-pihak Yoris, Pak Yosep, maupun kuasa hukum untuk bisa sama-sama kita menahan diri,” ungkap Achmad Taufan.
 
Mengomentari video yang tersebar beberapa waktu lalu tersebut, Anjas meyakini pihak kuasa hukum Yoris dan Yosep memang tidak menyebutkan nama siapapun.
 
Anjas melalui siaran di channel Youtubenya Anjas di Thailand yang berjudul “Inilah Sketsa Wajah Depan Pelaku Subang?”, Minggu 2 Januari 2022 mengatakan, perdebatan tim kuasa hukum Danu dengan Tim Kuasa Hukum Yosef dan Yoris dalam kasus Subang sudah terjadi sejak lama.
 
Dengan adanya sketsa wajah terduga pembunuh ibu ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti (55) dan Amel (23) tersebut membuat konflik semakin memanas.
 
"Pengacara Danu merasa, pengacara dari Yosef dan Yoris itu dinilai menggiring opini bahwa sketsa wajah itu adalah Danu. Tapi aku sudah lihat juga videonya, pengacara Yosef dan Yoris memang tidak menyebutkan nama siapapun. Ya, hal yang tidak aneh juga, karena dulu kubu Danu dan juga Yoris sebelum berpisah, suka menyindir kubunya Yosef dan keluarganya bu Mimin. Jadi sindir menyindir sudah terjadi dari awal kasus ini muncul,” ungkap Anjas
 
Menurut Anjas, sejak awal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang saling sindir antar kubu sudah terjadi.
 
"Sudah saling serang dan saling sindir itu sejak kasus ini muncul, kalau aku mau cari jejak digitalnya, aku bisa temukan, aku bisa tunjukan." Ungkap Anjas.
 
Anjas juga menyebutkan bukan hanya saling sindir antar kubu tapi juga ada ucapan yang bukan lagi sindiran.
 
Menurut Anjas, terlepas dari pro dan kontra yang kini ramai di media digital dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tim kuasa hukum para saksi tersebut secara hukum diperbolehkan dalam membela kliennya.
 
Anjas menambahkan, kliennya benar atau salah merupakan hak dari tim kuasa hukum karena sudah diatur dalam undang-undang.
 
Namun demikian, rilisan ciri dan sketsa pelaku pembunuhan di Subang, dinilai tidak punya nilai signifikan untuk jadikan alat bukti.
 
Dalam wawancara dengan DeskJabar.com, pada hari Jumat, 31 Desember 2021, Ahli Kriminologi Universitas Pasundan, Bandung, Yesmil Anwar, membeberkan sejumlah kejanggalan.
 
Menurut Yesmil Anwar, terdapat sifat keragu-raguan aparat yang mencolok dalam kasus ini, sehingga upaya yang dilakukan baru sebatas spekulasi.
 
Yesmil Anwar berpendapat, sketsa wajah pelaku tersebut belum dapat mengarah menjadi bukti konkret yang kuat.
 
"Sepertinya ada keragu-raguan dari pihak kepolisian karena mereka menyadari alat buktinya masih kurang, sehingga belum merasa nyaman untuk menentukan pasal berapa dan orangnya. Siapa, bagaimana kejadiannya apakah dia kerja sendiri atau menyuruh orang lain,” ungkap Yesmil Anwar.***
 

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah