UPDATE TERKINI Kasus Tabrak Lari Nagreg, Puspomad Ungkap Motif Buang Handi dan Salsabila ke Sungai

- 4 Januari 2022, 12:11 WIB
Suasana rekonstruksi tabrakan sejoli di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung hari ini Senin, 3 Januari 2022.
Suasana rekonstruksi tabrakan sejoli di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung hari ini Senin, 3 Januari 2022. /Budi Satria/prfmnews

 

DESKJABAR- Kasus tabrak lari Nagreg Kabupaten Bandung dengan korban Handi Saputra dan Salsabila lalu dibuang ke sungai Serayu di Cilacap dan Banyumas Jawa Tengah oleh oknum TNI terus bergulir.

Kasus tabrak lari Nagreg yang menewaskan Handi Saputra dan Salsabila dan dibuang dalam keadaan hidup oleh Perwira TNI Kolonel P yang dibantu Kopral Dua DA dan Kopral Dua AS memasuki babak baru.

Kasus tersebut kini memasuki tahap rekontruksi oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) TNI di dua tempat yaitu di lokasi tabrakan jalan Nagreg Kabupaten Bandung dan lokasi pembuangan mayat di sungai Tajum Banyumas pada Senin 3 Januari 2022.

Baca Juga: PEMBELAJARAN TATAP MUKA 2022, Kang Emil Sebut Kebijakan PTM 100 Persen Ada di Kabupaten Kota

Baca Juga: Kabar Terkini: WhatsApp Aero, Kamu Mesti Tahu Fitur Unggulan dan Fakta Seputar Aplikasi Percakapan Ini

Insiden ini sempat viral di media sosial Instagram yang menerangkan bahwa anggota TNI itu mengaku akan membawa korban ke Rumah Sakit. Namun, ternyata ketiganya malah membuang dengan kondisi salahsatu korban masih dalam keadaan hidup.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menjelaskan, penegak hukum harus berani mengungkap motif para korban dilempar ke sungai.

"Dalam rekonstruksi semoga terungkap mengapa para tersangka menolak bantuan masyarakat untuk mengarahkan ke RS atau Yankes (Pelayanan Kesehatan)," ujar Farhan dalam keterangan persnya, Selasa 4 Januari 2022.

Insiden yang memuat kejanggalan ini menjadi sorotan DPR. Bahkan, pihaknya mengagendakan memanghil Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI Jenderal Dudung Abdurachman. Farhan memastikan, agenda pemanggilan ini tidak hanya akan membahas terkait insiden Nagreg.

"Kita akan agendakan, tapi tidak akan rapat khusus membahas satu agenda itu. Tampaknya akan ada beberapa agenda penting, seperti peningkatan kesejahteraan prajurit," katanya.

Baca Juga: Herry Wirawan Pemerkosa 12 Santriwati Membantah? Moment Pemeriksaan Terdakwa di PN Bandung Bisa Jadi Alibi

Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan Dok. DPR RI.

Farhan menilai, insiden tabrak lari hingga meninggal dunia bahkan berani membuang jenazah ke sungai yang melibatkan seorang kolonel jadi cambuk bagi institusi TNI menciptakan iklim kepatuhan yang kuat dan jadi contoh baik di masyarakat.

"Bukan masalah aturan, tapi kita mengharapkan semua personel TNI bisa mematuhi aturan hukum yang sangat jelas menyangkut penghilangan nyawa seseorang. Jadi masalahnya adalah kepatuhan hukum," ujarnya.

"Saya apresiasi keterbukaan Panglima TNI dan empati yang ditunjukkan KASAD kepada keluarga korban. Bahkan kita bisa ikuti dan kawal bersama kasus ini. Kita tunggu pengadilan militer yang memang harus terbuka karena pelanggaran hukum yang dilakukan adalah pidana umum, bukan pidana susila atau pelanggaran kode etika TNI," tambahnya.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x