KASUS SUBANG HARI INI: Konflik Yosef-Yoris dan Danu Memanas, Anjas Berharap Polisi Segera Ambil Tindakan Ini

- 3 Januari 2022, 14:47 WIB
Anjas di Thailand melakukan analisa sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang.
Anjas di Thailand melakukan analisa sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang. /YouTube Anjas di Thailand

Mau kliennya benar ataupun salah, itu hak kuasa hukum karena sudah diatur dalam undang-undang. Termasuk pengacara Yosef-Yoris dan pengacara Danu dalam kasus Subang ini.

Kendati demian, untuk menghindari konflik diantara dua kubu semakin besar, Anjas berharap Polda Jabar segera  mengumumkan siapakah pelaku pembunuhan kasus Subang sebenarnya.

“Karena sketsa wajah ini sudah dimunculkan di media massa, maka akan membuka peluang konflik yang lebih besar. Harapannya bulan ini, Januari 2022 kita sudah ketahui siapakah tersangkanya. Baik itu pelaku pembunuhan, otaknya, orang yang membantu dan juga orang yang mengetahui pembunuhan tersebut,” ungkap dia.

Sebelumnya, Pakar Kriminologi Yesmil Anwar mengatakan, sketsa wajah terduga pembunuh  ibu dan anak di Subang  itu tidak memiliki  nilai signifikan untuk dijadikan alat bukti.

Dia pun mempertanyakan pembuatan sketsa dalam kasus Subang tersebut yang dibuat tampak belakang dan samping.

“Biasanya kan pembuatan sketsa wajah dibuat dari depan, nah ini sketsa dari belakang. Dapat dari CCTV atau dari mana itu?. Jadi bagi saya sketsa kasus Subang itu belum punya nilai signifikan untuk dijadikan penambahan alat bukti,” ujarnya ketika dihubungi Deskjabar, Jumat 31 Desember 2021.

Baca Juga: MENGEJUTKAN KASUS NAGREG, Ternyata Tubuh Salsabila Sempat ada di Kolong Mobil Kolonel Priyanto

Baca Juga: Rekonstruksi Tabrakan Nagreg, Ini Peran 3 Oknum TNI AD yang Kata Pakar Militer Pelaku Tidak Bisa Dimaafkan

Menanggapi hal tersebut,, Anjas mengatakan dirinya sepakat dengan pernyataan Yesmil. Menurutnya, sketsa wajah terduga kasus Subang yang dikeluarkan penyidik Polda Jabar tersebut tidak bisa dijadikan alat bukti.

“Sketsa ini ya hanya petunjuk saja , karena sangat subyektif ya sketsanya tampak dari samping dan juga belakang. Kalau nanti Polda Jabar sudah mendapatkan laporan dari masyarakat dan juga keluarga korban, misalnya ada 5 orang yang diduga mirip ( sketsa) nanti dikroscek dengan data-data lainnya. Seperti,  jejak DNA dari beberapa orang yang belum bisa diidentifikasi ini milik siapa dan bukan termasuk dari 69 saksi, nanti dicocokan. Jadi, memang bukan alat bukti ya sketsa tersebut ,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah