AKHIRNYA! Penabrak DUA SEJOLI GARUT Berhasil Diamankan di Bandung, Anjas Ungkap Beberapa Fakta

- 24 Desember 2021, 14:55 WIB
Anjas Asmara yang merupakan Youtuber kembali menganalisis kasus tabrakan dua sejoli di Nagreg.
Anjas Asmara yang merupakan Youtuber kembali menganalisis kasus tabrakan dua sejoli di Nagreg. /YouTube Anjas di Thailand/
DESKJABAR - Kabar yang ditunggu-tunggu masyarakat terkait kasus dua sejoli warga Garut yang beberapa waktu lalu jasadnya telah ditemukan di Cilacap dan Banyuwangi. 
 
Akhirnya pelaku penabrak dua sejoli Garut kabarnya telah diamankan pihak kepolisian di Bandung. 
 
Kedua sejoli korban tabrakan Nagreg, Salsabila dan Handi Harisaputra ditemukan jasadnya di aliran sungai Serayu pada tanggal 18 Desember 2021.
 
 
Anjas Asmara yang merupakan Youtuber yang sempat menganalisis kasus tabrakan dua sejoli di Nagreg ini kembali mengunggah sebuah konten terkait kasus tersebut. 
 
Dari pemaparan Anjas, banyak netizen yang menduga bahwa beberapa orang yang fotonya telah tersebar di berbagai media dan diduga merupakan pelaku penabrak dua sejoli Garut tersebut berprofesi di bidang militer atau semacamnya. 
 
Anjas juga menduga bahwa pelaku bersikukuh ingin membuat kasus tertabtaknya dua sejoli Garut ini menjadi kasus tabrak lari biasa. 
 
Namun, Anjas pun membahas penuturan ahli forensik Sumy Hastry yang juga mengautopsi jasad korban kasus Subang, terkait hasil autopsi jasad dua sejoli tabrakan Nagreg tersebut. 
 
Dari pemaparan Anjas, menurut Sumy Hastry, tabrakan yang dialami dua sejoli ini bukanlah tabrakan murni. 
 
Sumy Hastry mengungkap bahwa untuk korban Salsabila, kematiannya memang disebabkan oleh benturan pada kepala saat kecelakaan. 
 
Namun, untuk korban Handi sendiri, kematiannya bukan karena terjadi benturan atau lainnya saat kecelakaan. Melainkan karena terlalu banyak air ditubuhnya. 
 
Diduga Handi masih hidup saat kedua pelaku tabrakan dua sejoli Garut tersebut membuang jasadnya ke sungai. 
 
Anjas pun memutar cuplikan saat Sumy Hastry memaparkan hasil autopsi dari Handi Harisaputra, salah satu korban tabrak lari di Nagreg. 
 
"Kita lihat luka-luka yang ada di kepalanya, yang didapat memang tidak mematikan. Jadi waktu kecelakaan pasti dia masih hidup," ujar ahli forensik Sumy Hastry dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube Anjas di Thailand pada Jumat, 24 Desember 2021.
 
Anjas pun menuturkan bahwa ada dua kemungkinan para pelaku penabrak dua sejoli Garut tidak mengetahui Handi masih hidup karena panik, atau memang sudah mengetahui Handi masih hidup dan malah sengaja karena tidak mau bertanggung jawab. 
 
Lalu hasil autopsi kedua yang dipaparkan oleh Sumy Hastry adalah ditemukannya air yang masuk ke dalam alat pernapasan Handi sehingga menyebabkan dirinya meninggal dunia. 
 
"Jadi dia masih bernafas waktu dibuang ke sungai," kata Sumy Hastry. 
 
Anjas juga mengungkap bahwa menurut informasi yang beredar, para pelaku penabrak dua sejoli Garut ini bisa dijerat pasal pembunuhan berencana. 
 
"Menurut aku ini memang termasuk pembunuhan berencana. Karena meskipun ini kejadiannya kecelakaan atau tidak disengaja, tetap saja yang menjadi fokusnya adalah respon dari penabrak tersebut," ujar Anjas. 
 
Anjas pun memaparkan dari informasi yang dihimpun olehnya, kesaksian warga sekitar memang menyatakan bahwa Salsabila kemungkinan sudah meninggal karena kecelakaan. 
 
Penuturan warga tersebut karena posisi Salsabila saat kecelakaan berada di kolong mobil dan diduga terlindas. 
 
Namun untuk Handi, dikatakan warga yang menyaksikan kecelakaan di Nagreg tersebut masih ada pergerakan dan diduga masih hidup. 
 
Hal ini juga ternyata dikonfirmasi dari hasil autopsi yang bersifat ilmiah dan diungkap oleh Sumy Hastry. 
 
Anjas juga mengungkap bahwa kasus ini layak menjadi perhatian tim penyidik Polda Jabar untuk ditindak lanjuti dan memikirkan tahapan selanjutnya bagi para pelaku penabrak dua sejoli Garut. 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x