Itulah alasannya yang membuat Mimin tidak pernah keluar rumah hingga saat ini, kecuali jika ada panggilan dari tim penyidik di Polres Subang.
Akibat kasus ini pula, untuk kebutuhan sehari-hari, Mimin mengakui ditopang oleh bantuan dari saudara-saudaranya, anak-anaknya, dan dari para tetangga.
“Alhamdulillah kalau lingkungan di sekitar rumah baik, banyak mendukung kami. Kadang ada saudara yang memberikan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, ada anak-anak juga tetangga terkadang ada yang memberi uang,” papar Mimin.
Bukan bendahara Yayasan
Pada kesempatan itu, Mimin meluluruskan soal pemberitaan di sejumlah media bahw dirinya pernah menjabat sebagai bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional, yang terakhir dipegang alrhum Tuti Suhartini.
Menurut Mimin, dirinya pernah menjabat sebagai bendahara tetapi bukan di yayasan melainkan di sekolah yang ada di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
“Itu pun kerjaan saya hanya menulis doing, karena yang pegang dan urusan uang itu oleh kepala sekolah,” ujar Mimin.
Itupun hanya berlangsung 2009 hingga 2011, setelah itu Mimin mengajukan pengunduran diri karena merasa tidak mampu.