ADA DANA BESAR Dibalik Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ada Oknum yang Terancam

- 2 Desember 2021, 19:55 WIB
Ada dana besar dibalik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang
Ada dana besar dibalik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang /YouTube Anjas di Thailand/

DESKJABAR – Selama ini pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, sepertinya lebih fokus kepada masalah masing-masing individu baik korbannya yakni Tuti Suhartini dan Amel, baik para saksi seperti Yosef, Yoris, dan Danu.

Namun dalam perkembangan pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang sudah melewati hari ke-100, tidak banyak yang membahas soal keterkaitan kasus dengan posisi korban di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Bisa jadi, ada dana besar dibalik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dan ada oknum yang terancam dengan posisi korban Tuti Suhartini sebagai bendahara yayasan, dan Amel sebagai sekretaris di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: MISTERI NASI GORENG Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Harga Rp 80 Ribu Per Porsi ?

Adanya dugaan keterkaitan dana besar dibalik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, berkembang dalam analisa Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Kamis 2 Desember 2021.

Di awal kasus, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidaat pernah menyebutkan dugaankalau motid kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terkait dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Namun, setelah itu fokus perkembangan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lebih kepada masalah terkait dengan orang-orang di sekitar korban, sampai kemudian suami dan ayah korban, Yosef, kemudian anak dan kakak korban, Yoris, sert sepupu korban, Danu, bisa dibilang menjadi saksi utama.

Ketiga saksi ini tercatat menjadi saksi yang paling sering dipanggil tim penyidik dalam pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang. Bahkan, Yosef sudah menjalani 16 kali pemeriksaan.

Baca Juga: JERINX SID DIPANGGIL POLISI, Kasus Apalagi Yang Menimpanya?

Sementara Danu, pernah menjalani pemeriksaan marathon selama 3 hari berturut-turut dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Sedangkan soal keterkaitan di Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan, dan kembali muncul setelah pada pemeriksaan terakhir pada Selasa 30 November 2021, tiga orang dari sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional diperiksa di Polres Subang.

Posisi korban di yayasan

Anjas menilai bahwa selama ini keterkaitan korban dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan. Bisa saja ada motif pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, terkait dengan dana besar yang ada di yayasan.

Seperti diketahui, pemerintah menyalurkan dana BOS yakni bantuan untuk sekolah-sekolah yang besarannya mencapai sekitar Rp 6 triliun, jumlah dana yang sangat besar sekali.

Namun, menurut Anjas, dari berbagai pemberitaan di media massa, banyak sekali pemberitaan soal terjadinya korusi dana BOS, yang terjadi di berbagai daerah. Salah satu contoh kasus terjadi di sekolah di Jakarta.

Baca Juga: Batuk Susah Sembuh Hilang Dengan Mengkonsumsi Bahan-Bahan Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Ada temuan dimana dana BOS sebesar Rp 200 juta dibagikan kepada para guru baik itu guru PNS ataupun guru honorer. Banyak di antara guru yang mendapat bagian tersebut mengakui bahwa mereka tidak tahu kalau sumber uang yang dibagukan itu berasal dari dana BOS, mengingat bukan peruntukkannya.

Apakah kasus-kasus seperti ini juga ada hubungannya dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Bisa jadi, menurut Anjas, ada oknum di yayasan yang merasa terancam dengan keberadaan Tuti dan Amel.

Menurut Anjas, bisa saja dengan masuknya Tuti sebagai mendahara yayasan dan Amel sebagai sekretaris yayasan, selain sebagai pendiri, yayasan mengalami kemajuan pesat.

Itu terbukti dari gaji yang diperoleh pengurus cukup besar untuk tingkat penghasilan di daerah. Demikian juga dengan kepemilikan mobil yang dipnai Tuti dan Amel, itu menunjukkan yayasan mengalami kemajuan pesat.

Baca Juga: Cara Mudah Download Video Youtube Tanpa Aplikasi Tambahan!

Dengan kehadiran Tuti dan Amel, keadministrasian yayasan jadi tertib, termasuk masalah dana BOS dan dana bantuan-bantuan lain.

Melihat banyak kasus korupsi dana BOS yang terjadi di Indonesia, Anjas menduga, bisa saja ada oknum yang merasa terganggu dengan ketertiban administrasi yang diterapkan almarhum Tuti dan Amel.

Siapa kira-kira yang merasa dirugikan karena tertibnya administrasi yang dijalankan korban. Siapa sih kira-kira yang merasa dirugikan korban?.

Mudah-mudahan saja tim penyidik juga sudah punya data tersebut dalam rangka pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah