Bagaimana Jika Melihat Korban Pembunuhan? Ini Penjelasan dr Sumy Hastry Yang Tangani Pembunuh Subang

- 28 November 2021, 06:49 WIB
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti di kanal YouTube Denny Darko, memperkirakan, salah satu korban, Tuti Suhartini atau Amalia Mustika Ratu, kemungkinan yang jadi target operasi pembunuh. Ini yang harus dilakukan jika melihat korban pembunuhan.
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti di kanal YouTube Denny Darko, memperkirakan, salah satu korban, Tuti Suhartini atau Amalia Mustika Ratu, kemungkinan yang jadi target operasi pembunuh. Ini yang harus dilakukan jika melihat korban pembunuhan. /Kolase YouTube Denny Darko dan YouTube Indra Zainal Chanel/

 


DESKJABAR - Jika Anda melihat korban pembunuhan, termasuk pembunuhan Subang jangan pernah terpikir untuk memindahkan posisi korban dari tempat awal kejadian. karena ini akan menyulitkan pihak polisi. Begini kata dr Sumy Hastry Purwanti.

Seperti yang disampaikan ahli forensik dari Mabes Polri dr Sumy Hastry Purwanti yang mengatakan bahwa dalam suatu kejadian pembunuhan, masyarakatnya sebaiknya jangan langsung memindahkan jenazah korban, temasuk dalam kasus pembunuh Subang yang menewaskan ibu dan anak.

“Biarkan apa adanya, jangan dipindahkan, jangan diangkat. Memang kasihan, tapi akan menjadi kesulitan bagi kita nanti saat olah TKP melakukan pada tubuh jenazah yang sudah berubah,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.

Baca Juga: Berita Hari Ini Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ahli Forensik dr Sumy Hastry Sebut Pembunuhan Berencana

Baca Juga: Berita Video TikTok Asusila Heboh di Tasikmalaya, Ketua KPAID Janji akan Bongkar Motif

Dikatakan dr Sumy Hastry yang menjadi persoalan jika melihat korban pembunuhan apalagi kobannya di kenal adalah rasa kasihan atau sedih, sehingga masyarakat atau keluarga ingin menolong masuk ke tempat kejadian.

“Padahal kan sudah menjadi jenazah. Mendingan dibiarkan di situ saja. Apalagi jika yang ditemukan adalah jenazah tidak dikenal dan tanpa identitas,” ujar dr Sumy Hastry.

Jadi ada yang harus dilakukan masyarakat atau keluarga jika dihadapkan kepada tempat kejadian seperti pembunuh ibu dan anak di Subang ?

“Ya jaga, jangan sampai ada orang lain masuk, kecuali polisi," ucap dr Sumy Hastry.

Baca Juga: UPDATE Analisis Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Mungkin 1 Korban Jadi Target Pembunuh

Baca Juga: BERITA BANJIR BANDANG DI GARUT, Tim SAR : 100 Jiwa Terdampak Paling Parah di Kampung Ciloa Sukawening

dr Sumy Hastry mengatakan bagi polisi adalah sangat penting melihat keadaan pertama seperti apa terhadap jenazah tersebut.

"Sebab pada keadaan pertama terlihat, biasanya masih terlihat tanda-tanda penyebab orang bersangkutan meninggal," ucap Sumy.

Jika posisi jenazah korban pembunuhan sudah diangkat atau dipindahkan, dr Sumy Hastry mengatakan untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan otopsi menjadi terganggu karena kemungkinan ada bukti-bukti yang hilang.

Komentar dr Sumy Hastry tersebut muncul pada YouTube Denny Darko, “dr. Hastry: Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!” diunggah Sabtu, 27 November 2021 malam.

Baca Juga: TERKINI Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Tuti Suhartini Diduga Target Utama Namun Amalia Memergoki

Baca Juga: Kode Redeem FF Gratis Emote Hari Ini 28 November 2021, Begini Cara Dapat Emote Battle in Style dari Garena

Pada kesempatan tersebut, dr Sumy Hastry juga menyarankan, jika kebetulan belum ada police line di lokasi kejadian, bisa menggunakan tali dan kawasan itu ditutup sampai menunggu polisi datang.

“Tetapi jangan pula missal jenasah ditutup, karena bisa saja saat dibuka ada jejak yang kehapus oleh tutupnya tersebut,” ujarnya.

Mengapa itu penting dilakukan, menurut dr Sumy Hastry Purwanti, sangat penting untuk mengamankan petunjuk di lokasi kejadian pembunuhan.***

 

 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah