Selain itu, kata Roy Suryo, ada hal penting dan jangan sampai hilang. Danu, menurut Roy Suryo, sempat mengambil foto-foto (oknum) tersebut, sehingga bisa menjadi petunjuk penting, bahkan alat bukti untuk menuntaskan kasus tersebut.
Mencermati keterangan dan pengakuan dari Danu pula, Roy Suryo merasa ada keterlibatan orang yang mengetahui tatacara dan prosedur pemeriksaan TKP.
“Karena besar kemungkinan, upaya-upaya di atas adalah untuk menghilangkan BarBuk dengan menguras bak mandi tersebut”, kata Roy Suryo.
Roy Suryo mengungkapkan, pembunuhan terjadi karena ada modus dan keterlibatan orang dekat atau ‘inner circle’ keluarga korban.
“Apalagi jika terdapat Indikasi konflik internal atau masalah pribadi masing-masing pihak. Entah itu antara suami dengan istri, dengan saudara, mantan suami, mantan istri dan sebagainya”, tutur Roy Suryo seraya menjelaskan, apa yang dikatakannya itu tidak bermaksud menjustifikasi.
Agar kasus pembunuh ibu dan anak di Subang cepat terungkap dengan sebenar-benarnya, dengan disiplin ilmu yang dikuasainya, Roy Suryo menyarankan agar lebih memaksimalkan lagi teknologi yang ada.
“Misalnya pembacaan CDRI (Call Data Record Information) dari nama-nama yang saya sebut di atas. Pra, saat dan pasca kejadian, dengan rentang waktu seminggu bahkan sebulan sebelum dan sesudahnya”, saran Roy Suryo.
Hal yang sama, kata Roy Suryo, dilakukan juga pada rekaman-rekaman CCTV seputar lokasi, termasuk milik pemda dan toko-toko, rumah sekitar lokasi kejadian, dengan rentang waktu sebelum dan sesudah Hari-H (kejadian).