DESKJABAR - Pihak berwenang memperketat akses menuju Kota Bandung, dimana pemeriksaan di perbatasan pun ditingkatkan.
Pada pemandangan Jumat, 16 Juli 2021, arus menuju Kota Bandung diperketat oleh pihak berwenang, diantaranya di perbatasan Cibiru, yang merupakan gerbang timur kota ini.
Berbagai kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, diperiksa petugas berwenang. Jika terlihat tak begitu penting, kendaraan-kendaraan tersebut diputarbalikan.
Diketahui, kawasan Cibiru merupakan gerbang akses utama, rute dari kawasan padat penduduk seperti Ujungberung, Cileunyi, Rancaekek, Jatinangor, serta dari Priangan Timur.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Semakin Menggila, Jawa Barat Masih Serba Menempati Urutan Kedua
Begitu pula pada bagian barat perbatasan Kota Bandung, yaitu Cibeureum jalur Jalan Rajawali. Pihak berwenang pun juga memperketat arus masuk ke Kota Bandung.
Pada bagian barat di Cibeureum, diketahui merupakan rute utama menuju Kota Bandung dari arah Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, serta Cianjur dan Sukabumi.
Diketahui, diperketatnya arus masuk Kota Bandung merupakan salah satu ikhtiar untuk meredakan pandemi Covid-19 yang kini semakin menggila.
Baca Juga: Pemerintah Menyuntik Ketiga Kali Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan
Vaksinasi
Sementara itu, pada hari yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau sentra vaksinasi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Bandung.
Kedatangan Panglima TNI dan rombongan disambut Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jawa barat Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Baca Juga: PPKM Darurat Jawa Bali Diperpanjang, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Sebut Mari Kita Bersabar dan Ikhtiar
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI dan Kapolri menyempatkan diri meninjau penerapan PPKM darurat di tengah-tengah masyarakat, di Gang Damka Dalalin Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Selanjutnya Panglima TNI dan Kapolri membagikan paket sembako untuk masyarakat setempat secara simbolik guna menghindari kerumunan. ***