Berita tersebut menyiratkan, bahwa sebelumnya, bahwa pada seluruh stasiun kereta api di Hindia Belanda, lokasi WC-nya berada di luar bangunan stasiun.
Baca Juga: Pasca Musibah Kapal Selam KRI Naggala-402, TNI AL Diminta Menghentikan Sementara KRI Cakra-401
Tampaknya, kondisi ini membuat para calon penumpang, harus bolak-balik menuju WC yang jauh dari bangunan stasiun.
Angkutan mobil
Dapat dibayangkan pula, dahulu sebelum ada fasilitas WC dalam peron stasiun, mungkin saja masih berupa WC umum atau jamban umum di luar bangunan stasiun.
Sebagai gambaran, terkait pelayanan bagi para calon penumpang kereta api di Stasiun Cimahi, pihak pengelola kereta api negara, Staats Spoorwegen membuka layanan angkutan mobil kendaraan rute Cimahi-Cisarua, pulang-pergi.
Baca Juga: Jepang Berlakukan Keadaan Darurat untuk Sejumlah Kota Padat Penduduk
De locomotief terbitan 3 Juni 1919, menyebutkan, salah satu latar belakangnya, adalah banyaknya peminat kereta api dari Lembang terhadap Stasiun Cimahi. Namun titik pusat antar jemput dilakukan pada titik sentra, yaitu Cisarua-Cimahi.