Baca Juga: KENANGAN TAHUN 1980-an, Ngebreak Radio Komunikasi Pernah Sebagai Alat Pacaran di Udara
Jika tanda buka puasa menggunakan bunyi cerobong lokomotof kereta api uap, sedangkan tanda waktu Imsak, kemudian menggunakan bunyi cerobong dari Pabrik Tenun Garut.
Di Stasiun Garut, dibunyikan bunyi cerobong lokomotif uap sebagai tanda buka puasa. Lalu kemudian, kereta api pada pukul 18.00 berangkat menarik rangkaian ke Cibatu.
Namun saat itu, kenang Idih, dari Stasiun Garut masih ada dua rel secara paralel yang menuju ke gudang logistik kereta api dan Pabrik Tenun Garut digunakan untuk rangkaian gerbong tangki pasokan bahan bakar solar.
Bahkan di Stasiun Garut waktu itu ada jadwal ketibaan sapi dan kerbau, gula, beras, teh dan karet, perlengkapan militer, dll. Barang-barang kiriman tersebut, setelah diturunkan dari rangkaian gerbong kereta api di Stasiun Garut, kemudian diangkut dengan truk ke tujuan.
Baca Juga: Kenangan Tahun 1980-an, Intercom Menjadi Sarana Komunikasi Warga
Idih mengatakan, saat sudah bekerja di PT Pupuk Kujang, ia kembali ke Garut tahun 1984 dan mendapati Stasiun Garut sudah tak ada lagi aktivitas kereta api Garut-Cibatu dan Garut-Cikajang.
Tak lama setelah itu, banyak orang tiba-tiba mendirikan bangunan secara cepat di kawasan stasiun dan lintasan dan secara cepat tertutupi berbagai bangunan secara serabutan.
**