Di Garut, Bunyi Cerobong Lokomotif Kereta Api Uap Pernah Jadi Tanda Buka Puasa, Kenangan Tahun 1980-an

- 13 April 2021, 17:15 WIB
Ramadhan tahun 1980, kereta api dari Cibatu ke Garut.
Ramadhan tahun 1980, kereta api dari Cibatu ke Garut. /WP7713/Flickr/

Tahun 1966

Idih Ruskanda pun mengenang jauh ke masa kecil yang tinggal pada di sebuah rumah dekat gudang Stasiun Garut. Saat itu,  ayahnya adalah pegawai kereta api yang masih bernama Perusahaan Negara  Kereta Api (PNKA).

Idih sangat mengingat pada Ramadhan tahun 1966 , yang menurut dia, saat itu berlangsung bulan Juni. Saat itu, Idih masih sekitar 13 tahun dan masih sekolah dasar, yang sering ngabuburit bersama teman-temannya di Stasiun Garut, Stasiun Wanaraja, dan Stasiun Bayongbong.

Baca Juga: Kenangan Tahun 1980-an, di Bandung, Semarak Hobi Merangkai dan Membuat Barang-barang Elektronik

Disebutkan, pada masa itu, selama Ramadhan, umumnya berbagai sekolah diliburkan, termasuk di Garut.  Namun bagi anak-anak, suasana tersebut merupakan kesempatan ngabuburit dengan menggunakan kereta api, baik jalur Cikajang-Garut pp maupun Garut-Cibatu pp.

Ia mengingat, pada tahun 1966, ada jadwal ketibaan bersamaan di Stasiun Garut, antara rangkaian kereta api dari Cikajang dan dari Cibatu, yaitu pukul 6.30 WIB, pukul 12.00. Juga ada jadwal laatste (sebutan umum masa itu atas jadwal terakhir, yang menggunakan bahasa Belanda), pada pukul 17.00.

Menurut Idih, biasanya selepas salat Subuh, atau pagi-pagi, banyak anak-anak mengisi masa libur Ramadhan berjalan-jalan menyusuri rel kereta api, ada yang menuju ke Stasiun Wanaraja ada pula yang ke Stasiun Bayongbong.

Karena masih anak-anak usia belasan tahun, lapar dan haus selama berpuasa kurang terasa, dan terlupakan karena asyik dengan suasana bermain keseharian.

Baca Juga: Tukang Mie Baso Tanggungan, Tinggal Segelintir Namun Masih Banyak Konsumen Fanatik, KENANGAN TAHUN 1980-AN

Ia mengenang, saat itu lebih sering ngabuburit berjalan kaki menyusuri rel dari Stasiun Garut ke Stasiun Wanaraja, apalagi ada uwanya yang juga pegawai PNKA.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah