Di Kota Bandung, Kawasan Rumah Antik Menak Zaman Baheula Menjadi Pesona Romantis

- 15 Februari 2021, 19:54 WIB
Deretan rumah antik di Jalan Cisangkuy sekitaran Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat
Deretan rumah antik di Jalan Cisangkuy sekitaran Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kota Bandung, Jawa Barat, dikenal sebagai kota yang banyak terdapat bangunan atau rumah antik, dengan suasana lingkungan yang asri nuansa zaman kolonial Belanda.

Ada sejumlah kawasan di Kota Bandung yang memiliki nuansa rumah-rumah antik dengan banyak banyak pepohonan rindang. Bahkan bagi sebagian masyarakat, nuansa tersebut menjadi terasa nuansa romantis di Kota Bandung.

Keberadaan rumah-rumah antik itulah, yang menjadi ciri khas Kota Bandung, terutama di kawasan utara dan tengah, membuat orang-orang bahwa kota ini penuh kenangan.

Dimana saja kawasan rumah antik di Bandung ?

Adalah jalur Jalan Cipaganti, kawasan sekitaran Gedung Sate, kawasan Jalan Riau, dll, yang masih terdapat cukup banyak rumah antik peninggalan zaman kolonial Belanda dan awal tahun 1950-an.

Baca Juga: Prajurit Asal Kota Banjar, Prada Ginanjar, Gugur Dalam Kontak Senjata TNI AD dengan KKB Papua Senin Pagi

Bagi masyarakat senior di Bandung, deretan rumah-rumah antik pada kawasan tersebut, dikenal sebagai pemukiman para menak zaman baheula.

Dahulunya, kawasan-kawasan rumah menak zaman baheula tersebut, dihuni orang-orang Eropa, Indonesia, dan Tionghoa.

Ada ciri khas yang masih terdapat pada rumah-rumah menak zaman baheula di jalur Jalan Cipaganti, yaitu masih ada sejumlah rumah yang memiliki nama.

Yang masih tampak, rumah-rumah antik peninggalan zaman baheula tersebut, misalnya bernama Dahapati, Preseban, Engelina, Elly, dll, Di Jalan Cisangkuy, dahulu pernah ada rumah Wisma Noeranti, dll.

Rumah bernama Dahapati Jalan Cipaganti, Bandung
Rumah bernama Dahapati Jalan Cipaganti, Bandung

Baca Juga: PT Liga Indonesia Baru akan Gelar Turnamen Pramusim, Berharap Polri Segera Keluarkan Izin

Rumah-rumah antik tersebut, ada yang masih dipertahankan sebagai tempat tinggal, namun ada juga yang kemudian dijadikan usaha rumah makan, dll.

Tentu saja, para pengunjungnya pun memang mencari suasana antik nuansa menak zaman baheula. Apalagi, minat generasi masa kini bermunculan terhadap sesuatu yang bernuansa antik.

Pemukiman elit

Keberadaan rumah-rumah antik tersebut secara historis memang merupakan pemukiman elit pada zamannya, dan ukurannya besar-besar dengan halaman luas jika dibandingkan rumah-rumah masa kini.

Menurut keluarga pemilik rumah Dahapati, Olive, bahwa rumah tersebut milik neneknya yang dibangun tahun 1932.

Baca Juga: Polda Jabar: Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bandung Lakukan Praktik Pungli BLT UMKM Rp2,4 Juta

Menurut dia, daerah Jalan Cipaganti ini dahulunya pada zaman kolonial Belanda masih berupa sawah yang dibangun rumah-rumah.

“Memang, tampaknya, dahulu nama-nama berbagai rumah di sini, untuk lebih memudahkan orang-orang mengenal para penghuninya dibandingkan penomoran rumah,” ujar Olive, ketika bertemu DeskJabar. di Rumah Dahapati, Senin, 21 Februari 2021

Seingat penulis DeskJabar, saat masih sekolah pada tahun 1983-1989, jalur di Jalan Cipaganti dan kawasan sekitar Gedung Sate, dan sekitaran Jalan Riau, memang umumnya masih terdiri rumah-rumah antik yang masih orisinil.

Rumah Engelina dan Rumah Preseban Jalan Cipaganti Bandung
Rumah Engelina dan Rumah Preseban Jalan Cipaganti Bandung

Baca Juga: Pemerntah Mengerahkan TNI-Polri untuk Menyuntik Massal Covid-19

Bahkan sekitar tahun 1983-1986, di Jalan Cipaganti masih ada sebuah rumah bergaya baroque. Orang-orang membayangkan, rumah tersebut dahulunya diisi keluarga menak Belanda.

Namun karena tampaknya terlalu lama kosong, membuat rumah tersebut halamannya menjadi terlantar, sehingga mirip rumah drakula.

Namun sejak sekitar tahun 1990-an, rumah antik bergaya baroque tersebut dibongkar dan diganti bangunan baru. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah